Berita

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (tengah)/RMOLJabar

Nusantara

Kasus Covid-19 di Jabar Naik, Ridwan Kamil Langsung Evaluasi PTM

JUMAT, 04 FEBRUARI 2022 | 15:03 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Barat belakangan ini membuat proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dievaluasi. Padahal, PTM di Jabar telah digelar 50 hingga 100 persen, menyesuaikan kondisi sebaran Covid-19 di tiap daerah.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pun memastikan kegiatan PTM di seluruh wilayah Jabar sedang dievaluasi. Akan tetapi, Pemprov Jabar tidak akan gegagah dan selalu mengambil keputusan dengan terukur berdasarkan data.

"Omicron lagi naik maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," kata Kang Emil sapaan akrabnya, Jumat (4/2).


Mantan Walikota Bandung itu mengaku dirinya telah memerintahkan seluruh daerah untuk mengkaji keberlangsungan PTM, terutama memantau penularan di lingkungan sekolah.

Sebelumnya, Kota Bogor telah diizinkan menghentikan PTM sementara waktu karena penularan cukup tinggi.

"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita ngambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," lanjut Kang Emil, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 masih didominasi wilayah aglomerasi Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya yang masih menjadi episentrum. Atas dasar hal itu, penanganan Covid-19 akan lebih difokuskan di wilayah-wilayah tersebut.

"Itu berulang-ulang, dari dulu Covid-19 ngumpulnya disitu," ucapnya.

Lebih lanjut, Kang Emil menjelaskan, kemungkinan besar Bodebek dan Bandung Raya akan mengalami perubahan kebijakan, termasuk keputusan PTM di sekolah.

"Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," tutup Kang Emil.

Presiden RI Joko Widodo telah meminta jajarannya untuk mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM), khususnya di wilayah Jawa-Bali. Setidaknya, ada tiga daerah yang menjadi prioritas Jokowi untuk dievaluasi, yakni Jabar, DKI Jakarta, dan Banten.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya