Berita

Pesawat tak berawak asal Turki, Bayraktar/Net

Dunia

Bagian dari Kerja Sama Militer, Drone Canggih Bayraktar Turki Bakal Diproduksi di Ukraina

JUMAT, 04 FEBRUARI 2022 | 07:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pesawat tak berawak asal Turki, Bayraktar, diharapkan bakal segera mengangkasa di Ukraina, setelah kedua negara mengatakan siap untuk memproduksi drone canggih tersebut.

Berbicara selama briefing pada Kamis (3/2), Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengungkapkan hal itu sebagai bagian rencana untuk menandatangani perjanjian kerangka kerja sama di bidang teknologi militer antara Kiev dengan Turki.

“Salah satu poin dari perjanjian ini adalah pembangunan pabrik Bayraktar – kendaraan udara tak berawak ini akan diproduksi di Ukraina,” kata Reznikov, seperti dikutip dari RT, Jumat (4/2).

"Setelah perjanjian ditandatangani, itu akan dikirim ke parlemen untuk ratifikasi," lanjutnya.

Reznikov menambahkan, Kiev juga akan mendirikan pusat pelatihan khusus di mana operator akan diinstruksikan tentang cara menggunakan peralatan.

Berbicara kepada Bloomberg pada Rabu malam, direktur komunikasi Presiden Recep Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, mengatakan bahwa kerja sama militer antara Ankara dan Ukraina tidak dimaksudkan untuk mendorong konfrontasi dengan Moskow.

“Kami tidak menandatangani perjanjian kerjasama untuk menargetkan negara lain. Rusia adalah salah satu negara pertama yang mengetahui hal itu,” katanya.

“Kesepakatan yang telah kami buat dan yang akan kami raih dengan Ukraina tidak secara langsung terkait dengan krisis saat ini.”

Erdogan, yang mengatakan dia berharap untuk memainkan peran sebagai mediator antara kedua negara, mengunjungi Ukraina ketika ketegangan meningkat di Eropa.

Para pemimpin Barat telah berulang kali membunyikan alarm dalam beberapa bulan terakhir bahwa pasukan Rusia berkumpul di perbatasan bersama menjelang serangan. Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Ankara menikmati hubungan baik dengan Kiev dan Moskow. Namun, Erdogan secara terbuka menentang reabsorpsi Rusia tahun 2014, menggambarkannya sebagai "aneksasi" wilayah tersebut. Langkah itu dilakukan menyusul referendum setelah protes jalanan yang diwarnai kekerasan menggulingkan pemerintah terpilih, dan wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina Timur mendeklarasikan otonomi mereka dari Kiev.

Penggunaan pesawat tak berawak buatan Turki di Donbass oleh Ukraina juga menjadi bahan perdebatan bagi Moskow. Selama panggilan telepon antara Erdogan dan Presiden Vladimir Putin pada bulan Desember, pemimpin Rusia itu mencemooh perilaku “destruktif” dan “aktivitas provokatif ” dari penggunaan drone tersebut di wilayah yang dilanda perang.

Pada bulan Oktober, tentara Kiev mengumumkan telah berhasil menembakkan rudal dari pesawat tak berawak Bayraktar Turki di Donbass, yang diklaim untuk pertama kalinya. Langkah itu dikecam karena melanggar gencatan senjata yang disepakati pada Juli yang secara khusus melarang penggunaan drone di dekat garis kontak.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa itu tidak melanggar kesepakatan apa pun, dan berpendapat bahwa para tentara melakukan hal itu demi mempertahankan tanahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya