Berita

KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman menyinggung tentang ancaman paham radikal kanan/RMOL

Politik

Bukan Radikal Kanan, Jenderal Dudung dan BNPT Harusnya Fokus Tangani OPM di Papua

RABU, 26 JANUARI 2022 | 17:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrahman mengatakan bahwa saat ini Indonesia berada dalam ancaman paham radikal kanan.

Merespons pernyataan Dudung, Direktur Eksekutif Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai apa yang disampaikan mantan Pangkostrad itu bisa jadi pengalihan isu yang saat ini sedang berkembang luas di masyarakat.

Menurut Harits, anggapan pengalihan isu itu muncul sebagai efek samping dari pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang rapat dengar pendapat di Komisi III DPR RI. Dalam RDP itu, substansi pembahasannya diekspos oleh media.


"Bisa jadi ada pihak ketiga yang mencoba untuk mengaransemen itu digabungkan untuk mengalihkan isu tertentu,” ucap Harits kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu(26/1).

Dia menambahkan, apa yang diceritakan KSAD berkaitan dengan pernyataan Kepala BNPT yakni soal terorisme. Dengan demikian menjadi bahan untuk orang tertentu dalam memainkan kasus radikalisme yang sebetulnya sudah tidak ada di Indonesia.

“Bisa aja masalah itu semakin dikuatkan ketika orang-orang di luar BNPT secara spesifik contohnya Pak KSAD cerita juga masalah itu kayak nggak ada hal yang jauh lebih penting,” katanya.

Seharusnya, baik BNPT maupun KSAD fokus pada pencegahan terorisme yang saat ini mengancam Papua. Harits tidak sepakat kalau Dudung malah memunculkan isu radikalisme yang sebetulnya baik paham kiri maupun kanan tidak ada di Indonesia.

“Tentara-tentara yang dibunuh OPM Papua kemudian hal-hal yang betul-betul mengancam kedaulatan jadi ini kan menebar isu tentang ancaman negara," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya