Berita

Aksi massa menuntut Arteria Dahlan dipecat di Gedung Sate, Kota Bandung/RMOLJabar

Nusantara

Ramai-ramai Datangi Gedung Sate, Seniman dan Pendekar Sunda Tuntut Arteria Dahlan Dipecat

RABU, 26 JANUARI 2022 | 07:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Permintaan maaf yang sudah dilakukan anggota DPR RI, Arteria Dahlan, rupanya masih belum memuaskan publik. Khususnya masyarakat Sunda yang sakit hati atas pernyataan Arteria yang meminta kepala Kejaksaan Tinggi yang berbicara memakai bahasa Sunda diganti.

Terkini, masyarakat yang tergabung dalam Barisan Kebangkitan Nasional (Barkin), Paguyuban Seniman Jabar dan Paguron Pencak Silat Jabar, melakukan aksi dengan menggeruduk Gedung Sate di Bandung, Selasa (25/1).

Mereka menyuarakan protes atas kelancangan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu.


“Bagi kami pernyataan tersebut adalah penistaan yang amat sangat, di mana budaya keseharian yang selalu harus dijaga. Arteria Dahlan berucap tanpa rasa berdosa, karena disampaikan pada saat rapat resmi. Kemudian pada hari itu sudah ada tuntutan dia minta maaf, tetapi dia masih berkilah,” kata Korlap aksi, Dicky Achmad, dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (26/1).

Dia menilai permintaan maaf yang sudah disampaikan Arteria Dahlan tak datang dari sanubarinya. Pasalnya baru meminta maaf setelah ada desakan dari masyarakat Sunda dari seluruh wilayah, termasuk dari partainya sendiri di Jabar.

“Terkesan permohonan maafnya itu tidak ikhlas,” ujar Dicky.

Menurutnya, orang Sunda mungkin sudah memaafkan kesalahan Arteria Dahlan tapi itu tak berarti Arteria bisa bebas dari jeratan hukum.

“Oleh karena itu kita berharap pihak kepolisian segera mengusut laporan-laporan baik di Polda Jabar maupun di Polrestabes Bandung. Agar ini menjadi pelajaran bagi semuanya dan memberi efek jera,” tegasnya.

Sanksi hukum, lanjutnya, diperlukan karena selama ini penyakit arogan Arteria Dahlan tak juga sembuh. Dicky mengingatkan bahwa sejak dulu Arteria sudah banyak bikin masalah.

Salah satunya adalah saat Arteria membentak tokoh senior yang sepuh Prof Emil Salim.

“Ini menunjukan etika budayanya sebagai seorang warga Indonesia tidak ada,” ucap Dicky.

Dicky oyb mengingatkan, membiarkan Arteria bebas dari jeratan hukum baik dari negara maupun PDIP akan berkonsekuensi buruk. Dicky menegaskan, PDIP harus memecat Arteria.

“Dalam ungkapan Sunda 'kaciwit kulit kabawa daging',” pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya