Berita

Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja/Net

Dunia

AS Minta Kamboja Transparan Soal Peran China dalam Rekonstruksi Pangkalan AL Ream

SELASA, 25 JANUARI 2022 | 09:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) meminta Kamboja untuk memberikan transparansi penuh terkait rekonstruksi Pangkalan Angkatan Laut Ream, dengan adanya dugaan peranan Beijing di sana.

Hal itu diungkap oleh jurubicara Kedutaan Besar AS di Phnom Penh, Chad Roedemeier lewat email kepada Radio Free Asia pada Senin (24/1).

Ia mengatakan, Washington mengetahui laporan independen yang menyebutkan China terlibat dalam proyek konstruksi yang sedang berlangsung di Pangkalan Ream, kota pelabuhan Sihanoukville.

“Kami mendorong pihak berwenang Kamboja untuk sepenuhnya transparan tentang maksud, sifat dan ruang lingkup proyek ini, serta peran yang dimainkan militer (China), yang menimbulkan kekhawatiran tentang tujuan penggunaan fasilitas angkatan laut,” kata Roedemeier.

Sehari sebelumnya, seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Kamboja mengonfirmasi aktivitas pengerukan pasir di pangkalan untuk meningkatkan kedalaman dari 2 meter menjadi 5-6 meter.

Kepala Proyek Modernisasi Pengakalan Angkatan Laut Ream, Chao Phirun mengakui memang ada pekerja dan staf teknis yang dikirim dari China untuk bekerja di sana. Namun tidak ada personel militer China yang dikerahkan.

"Tidak ada pejabat militer China, hanya teknisi dan insinyur. Mereka datang untuk membantu mempelajari, mensurvei, menentukan rencana mana yang harus diikuti, karena kami tidak memiliki banyak ahli angkatan laut,” kata Chao.

Pada 2019, Wall Street Journal melaporkan sebuah perjanjian rahasia antara Kamboja dan China terkait rekonstruksi Pangkalan Ream. Disebutkan, Kamboja memberikan akses kepada Angkatan Laut China untuk menggunakan pangkalan tersebut selama 30 tahun.

Meski laporan tersebut sudah dibantah oleh pihak Kamboja. Namun kecurigaan masih tetap ada hingga saat ini.

Selama kunjungan ke Kamboja pada Juni lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman memperingatkan Phonm Penh bahwa pangkalan China di Kamboja akan berdampak negatif terhadap hubungan dengan AS.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

UPDATE

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Sekjen PDIP Sambut Rombongan Pembawa Obor Api Perjuangan di Kemayoran

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:29

Emas Antam Merosot Rp12 Ribu Jelang Libur Panjang

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:03

KIPP: Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Melemahkan Lembaga Penyelenggara Pemilu

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:01

IKA Unpad dan IA ITB Dapat Mandat Wujudkan SMA Terbuka

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:50

Komisi VI DPR Diminta Cepat Atasi Masalah Indofarma

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:43

Tiktok Bakal PHK Karyawan di Divisi Operasional dan Marketing Secara Global

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:37

Pemerintah RI Siapkan Dana Rp7,3 Triliun untuk Subsidi Motor Listrik

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:18

Kostrad Gelar LTPT Steling Malam di Pasuruan

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:16

DPR Soroti Biaya Pendidikan di Daerah 3T

Kamis, 23 Mei 2024 | 15:59

Selengkapnya