Berita

Mantan Ketua Mahkamah Agung, Prof Bagir Manan dalam diskusi bertajuk Begawan Hukum Bicara Presidential Threshold/Repro

Politik

Prof Bagir Manan Kritik Threshold: Parpol Baru Kehilangan Hak Usung Capres Meski Jadi Pemenang Pemilu

SENIN, 24 JANUARI 2022 | 13:43 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold yang diterapkan di Indonesia masih memunculkan banyak persoalan.

Terlebih, presidential threshold yang dijalankan merupakan hasil dari pemilihan umum periode sebelumnya.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Agung, Prof Bagir Manan, sistem threshold ini akan merugikan partai politik yang baru terbentuk.

"Threshold di Indonesia itu dikaitkan dengan pasangan calon yang diajukan oleh partai politik yang mempunyai wakil di DPR. Ini jadi masalah, karena bagi parpol yang baru enggak ada harapan (mencalonkan presiden)," kata Prof Bagir Manan dalam diskusi bertajuk 'Begawan Hukum Bicara Presidential Threshold' secara virtual, Minggu malam (23/1).

Hal ini makin miris jika parpol baru tersebut justru mendapat suara terbanyak pada Pemilu yang diikuti. Meski mendapat dukungan tinggi, parpol tersebut tidak punya hak untuk mengusung calon presiden maupun wakil presiden.

"Ini persoalan. Penting bagi kita bagaimana bisa memecahkan persoalan ini sehingga pembaharuan politik bisa terjadi," sambungnya.

Pada dasarnya, ambang batas pencalonan presiden bertujuan baik, yakni untuk menghindari banyak calon presiden dan wakil presiden.

"Tapi tampaknya, dari wacana para ahli, bukan PT-nya yang kita persoalkan, tapi syarat kualifikasinya dengan jumlah misal 20 persen, dianggap sangat memberatkan, ini yang perlu kita bicarakan," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya