Berita

Tentara separatis yang memproklamirkan dirinya Republik Rakyat Luganskdalam latihan militer di luar desa Uspenka, dekat Luhansk, Ukraina/Net

Dunia

Ukraina Langgar Perjanjian, Pasukan Milisi LPR Tuntut Pengamat Internasional Bertindak dan Bantu Pulangkan Tentara yang Diculik

SENIN, 24 JANUARI 2022 | 06:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan keamanan Ukraina telah menculik seorang anggota milisi di dekat Desa Svetlodarsk. Juru Bicara Republik Rakyat Lugansk atau LPR, Ivan Filiponenko, mengatakan penculikan itu terjadi pada Sabtu (22/1) dan baru diketahui pada Minggu (23/1).

"Pada 22 Januari, seorang prajurit Milisi Rakyat LPR diculik oleh kelompok sabotase angkatan bersenjata Ukraina, saat berpatroli di bagian tonjolan Svetlodarskaya, yang merupakan bagian penting secara strategis di dekat desa Svetlodarsk," kata Filiponenko, dikutip dari media lokal LuganskInformCenter.

Prajurit tersebut sedang berpatroli di sekitar hutan di perbatasan Svetlodarskaya. Dalam penyelidikan itu, diketahui bahwa prajurit itu melihat ada aktivitas yang mencurigakan di sana dan memutuskan untuk memeriksanya tanpa menunggu perintah.


"Tindakannya itu menempatkan dirinya di bawah serangan," kata Filiponenko.

Lugansk adalah wilayah di Ukraina timur yang memutuskan untuk memkisahkan diri dan membentuk negara Republik Rakyat Lugansk. Negara itu diproklamirkan berdiri di Ukraina timur pada 27 April 2014, setelah pergerakan Euromaidan berhasil menjatuhkan Presiden Viktor Yanukovich pada 22 Februari 2014.

Pendiri republik ini merupakan bagian dari pergerakan Antimaidan dan pro-Rusia.

Juru bicara milisi menekankan bahwa langkah Kiev bertentangan dengan paragraf pertama dari perjanjian gencatan senjata yang melarang tindakan pengintaian dan sabotase.

Filiponenko meminta para pengamat internasional untuk mencatat pelanggaran gencatan senjata oleh Kiev dan membantu pemulangan tentara yang diculik.

Milisi Rakyat khawatir, prajurit yang diculik dapat disiksa dan dikenai berbagai obat untuk mendapatkan kesaksian palsu.

Sejak 27 Juli 2020, langkah-langkah tambahan untuk mengendalikan gencatan senjata telah berlaku di Donbass. Berdasarkan perjanjian tersebut, pihak Donbass yang berkonflik dilarang melakukan operasi ofensif dan pengintaian, menggunakan semua jenis pesawat, melepaskan tembakan, dan menyebarkan senjata berat di daerah berpenduduk.

Namun, terlepas dari kesepakatan, konflik Donbass mulai memburuk pada akhir Februari. Bentrokan sengit telah berlanjut di jalur kontak, menyebabkan kematian dan korban di kedua belah pihak.

Pada 13 Oktober, situasi diperparah lagi setelah pasukan Kiev menangkap perwakilan kantor LPR ke Pusat Pengendalian dan Koordinasi Bersama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya