Berita

Pasukan CSTO di Kota Almaty saat kerusuhan/Net

Dunia

Kazakhstan: Beijing Siap Kerahkan Bantuan Militer Selama Kerusuhan, Tapi Kami Hanya Memilih CSTO

KAMIS, 20 JANUARI 2022 | 06:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Situasi Kazakhstan setelah kerusuhan massal yang mematikan, bisa dikatakan normal dan cukup kondusif. Menteri Luar Negeri Kazakhstan Mukhtar Tileuberdi pada Rabu (19/1), mengatakan semua itu berkat bantuan CSTO dan sebenarnya ada banyak negara yang juga menawarkan bantuan pengamanan untuk Kazakhstan.

Meski situasinya telah normal dan terkendali, ia mengakui bahwa aparat keamanan tetap berjaga dan siaga, terutama setelah Pasukan CSTO telah kembali ke negaranya masing-masing.

Tileuberdi dalam waktu dekat akan mengunjungi Wina dan Jenewa dalam rangkaian tur mini untuk mengabarkan mitra dan organisasi asing bahwa situasi negaranya kembali normal. Mitra Kazakhstan harus diberi keyakinan bahwa peristiwa mengerikan itu telah berlalu dan Kazakhstan telah kembali dalam situasi yang tenang. Hal ini dibutuhkan untuk kelancaran hubungan bilateral mereka, terutama untuk menepis isu yang mengatakan bantuan CSTO berdanpak pada kedaulatan Kazakhstan.


Ia mengatakan, Kazakhstan akan berusaha menyampaikan pesan bahwa Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), sebuah organisasi pertahanan yang dipimpin Rusia, yang ikut berperan dalam membantu keamanan selama kerusuhan, telah meninggalkan negara itu, tanpa pamrih.

“Kami tidak berjanji apa-apa (kepada CSTO), kami tidak akan kehilangan kedaulatan kami,” tegas menteri yang diangkat kembali dalam pemerintahan baru setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev memecat mantan kabinet dan menunjuk seorang eksekutif baru, seperi dikutip dari Euro News.

Tokayev meminta CSTO untuk mengirim “penjaga perdamaian” pada 5 Januari untuk membantu memadamkan kerusuhan. Hal yang kemudian dikritik keras oleh Amerika Serikat dan sekutu Baratnya. Menuduh bahwa pemanggilan CSTO untuk keamanan Kazakhstan memiliki 'timbal balik'.

Secara khusus, Tileuberdi mengatakan bahwa serangan terhadap ibu kota Nursultan bisa disebut sebagai sebuah kudeta. Dia juga dengan jelas menunjukkan bahwa serangan seperti itu dapat dihindari justru berkat pasukan CSTO yang menjaga institusi terpenting seperti bank nasional.

Saat ditanya apakah kerusuhan tersebut menandakan otoritas penegak hukum nasional telah kehilangan kendali, dia berkata:

“Ya, sangat tidak menyenangkan untuk mengetahui bahwa lembaga penegak hukum kami tidak dapat menanggapi serangan teroris besar-besaran dan terkoordinasi dengan baik ini. Makanya kami harus merujuk bantuan ke CSTO.”

Ditanya apakah Kazakhstan dapat meminta bantuan militer dari China, menteri mengatakan tidak ada dasar hukum untuk itu tetapi menjelaskan bahwa Beijing telah siap dan bersedia.

“Sejak hari pertama pemerintah China melakukan kontak, di tingkat presiden, dan saya memiliki kontak dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi. Mereka siap memberikan bantuan yang diperlukan. Banyak mitra kami menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan apa pun, termasuk militer. Tapi kami tidak memiliki dasar hukum untuk menerima pasukan asing dari negara atau organisasi lain, kecuali CSTO,” ujarnya.

Menteri mengatakan 225 orang telah tewas, termasuk “pejuang teroris”, sementara sekitar 7.000 orang telah ditangkap, di antaranya sekitar 5.000 telah diproses dan dibebaskan dan sekitar 2.000 kasus sedang dalam proses.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya