Berita

Presiden Amerika Serikat Joe Biden/Net

Dunia

Rekam Jejak Satu Tahun Kepemimpinan Joe Biden di Negeri Paman Sam

RABU, 19 JANUARI 2022 | 23:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Selama tahun pertamanya menjabat, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengambil langkah signifikan yang sejalan dengan sejumlah janji kampanye utamanya, mulai dari membangun kembali aliansi Amerika Serikat secara global hingga mendistribusikan vaksin ke seluruh negeri Paman Sam dan dunia.

Untuk melihat lebih dekat rekam jejak kebijakannya selama satu tahun pertamanya menjabat, berikut daftarnya:

1. Terkait Pandemi Covid-19

Biden mendorong perayaan Natal 2021 lalu yang "mendekati" masa normal sebelum pandemi Covid-19 terjadi, dengan sejumlah perayaan dan pertemuan diizinkan namun dengan batasan tertentu.

Selain itu, semasa satu tahun pemerintahannya, Biden juga memberikan layanan satu juta tes Covid-19 di rumah bagi warga Amerika Serikat.

Biden pun, pada Desember lalu, berjanji untuk menyediakan 500 juta tes cepat Covid-19 di tengah lonjakan varian Omicron yang sangat menular, dan mengumumkan rencana minggu lalu untuk mendistribusikan 500 juta tes tambahan.

Tidak hanya itu, ia juga mendorong pemberian 100 juta suntikan vaksin Covid-19 kepada orang Amerika Serikat dalam 100 hari pertamanya menjabat.

Semasa menjabat satu tahun belakangan ini, Biden juga sudah membuka kembali sebagian besar sekolah dengan aman. Namun karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang didorong oleh penyebaran varian Omicron, sejumlah sekolah kemudian memutuskan untuk kembali melakukan proses pembelajaran secara online.

Pemerintahan Biden juga berhasil medorong paket bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS. RUU itu disahkan legislatif pada Maret lalu.

2. Terkait Iklim

Pada tahun pertamanya menjabat, Biden telahmencabut izin pipa minyak Keystone XL, melindungi Cagar Alam Nasional Arktik, bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris serta merangkul Amandemen Kigali pada Protokol Montreal untuk mengurangi hidrofluorokarbon berbahaya, atau HFC.

Biden juga melarang sewa minyak dan gas baru di tanah federal dan perairan lepas pantai.

3. Terkait Ekonomi

Di tahun pertamanya, Biden memutar kembali pemotongan tarif pajak perusahaan Donald Trump.

Biden juga melakukan jeda pembayaran utang mahasiswa federal.

4. Terkait Imigrasi

Biden menaikkan batas pengungsi menjadi 125 ribu, naik dari 15 ribu yang ditetapkan oleh Trump sebelumnya.

Biden juga melakukan reformasi sistem suaka Amerika Serikat, membalikkan kebijakan era Trump tentang pembatasan perjalanan pada orang-orang dari sejumlah negara mayoritas Muslim, mendanai dan membangun tembok perbatasan, ketentuan yang mencegah para migran menggunakan manfaat publik, dan satu kriteria yang diperluas untuk mendeportasi imigran.

Selain itu, Biden juga merampingkan dan meningkatkan proses naturalisasi untuk pemegang kartu hijau. Ia juga mengakhiri kebijakan pemisahan keluarga dan membuat satuan tugas untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah di perbatasan.

Ia juga melindungi imigran muda yang dibawa ke Amerika Serikat secara ilegal oleh orang tua mereka dengan menerapkan kembali kebijakan era Obama yang membela mereka dan keluarga mereka dari deportasi. Biden pun mengakhiri penahanan migran yang berkepanjangan dan berinvestasi dalam sistem manajemen kasus untuk memproses orang.

5. Terkait Kebijakan Domestik

Ia membalikkan larangan transgender di militer, membentuk dewan pengawas polisi, mengarahkan jaksa agung untuk menyampaikan daftar rekomendasi untuk merestrukturisasi Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak dan badan-badan Departemen Kehakiman lainnya untuk menegakkan undang-undang senjata dengan lebih baik.

Biden juga mengarahkan FBI untuk mengeluarkan laporan tentang keterlambatan pemeriksaan latar belakang untuk pembelian senjata.

6. Terkait Kebijakan Luar Negeri

Di masa satu tahun pemerintahannya, Amerika Serikat mengakhiri perang di Afghanistan dan menghentikan keterlibatan Amerika Serikat dalam perang saudara Yaman.

Biden juga menempatkan hak asasi manusia di pusat kebijakan luar negeri, meningkatkan hubungan dengan sekutu yang memiliki hubungan sulit dengan Trump, bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir dengan Iran.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kejanggalan LHKPN Wakil DPRD Langkat Dilapor ke KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:23

Jumhur Hidayat Apresiasi Prabowo Subianto Naikkan Upah di 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:56

Indeks Korupsi Pakistan Merosot Kelemahan Hampir di Semua Sektor

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:44

Beban Kerja Picu Aksi Anggota KPU Medan Umbar Kalimat Pembunuhan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:10

Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:08

Bawaslu Sumut Dorong Transparansi Layanan Informasi Publik

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:52

Empat Negara Utama Alami Krisis Demografi, Pergeseran ke Belahan Selatan Dunia, India Paling Siap

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:46

Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:34

Indra Gunawan Purba: RUU KUHAP Perlu Dievaluasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:31

Kolaborasi Kunci Keberhasilan Genjot Perekonomian Koperasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:13

Selengkapnya