Berita

Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid/RMOL

Politik

4 Kandidat Kepala Badan Otorita IKN Mumpuni, Tapi Kalau Ahok Potensial Gaduh

RABU, 19 JANUARI 2022 | 14:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Nama-nama kandidat Kepala Otorita Ibukota Negara Baru yang beredar dinilai memiliki kompetensi yang mumpuni. Terpenting, nama yang dipilih disesuaikan dengan orientasi pembangunan "Nusantara".

Begitu kata Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamied menanggapi 4 nama yang pernah disebut oleh Presiden Jokowi berpotensi menjadi kepala otorita ibukota baru.

Adapun nama yang disebut antara lain, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Abdullah Azwar Anas, mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana.


"Karena bagaimana pun, ini kan baru dibentuk dan ibaratnya baru mau merintislah. Jadi butuh figur yang capable terkait itu," ujarnya pria yang akrab disapa Cak Hamied itu kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (19/1).

Menurutnya, jika orientasinya kepada pembangunan fisik, maka Tumiwa adalah kandidat yang tetap. Apalagi, ibukota baru membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur.

Sementara, jika orientasi pembangunan kepada bagaimana ibukota yang baru fokus pada pembangunan dan di satu sisi bisa melakukan penataan SDM karena “mengekspor” manusia dengan segenap budaya dan kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini, maka mantan mantan Menristek dan sekalgus mantan Bappenas, Bambang Brodjonegoro yang pas.

"Apalagi ibukota baru berbentuk otorita dan dipimpin setingkat menteri, maka beliau sudah punya rekam jejak yang bagus," tegasnya.

Akan tetapi, jika ibukota baru ini butuh sosok yang pernah memerintah daerah, maka Azwar Anas dan Ahok yang pas. Sebab, keduanya punya track record sebagai kepala daerah.

Namun demikian, Cak Hamied mengingatkan, jika Ahok yang dipilih, maka tingkat resistensinya akan lebih tinggi. Ini lantaran sosok Ahok yang penuh dengan kontroversi di publik.

"Potensial lebih gaduh," sambungnya.

"Jadi menurut saya, siapa yang lebih cocok diantara mereka? Maka sebaiknya fokus kepada kebutuhan di sana, dan tentu juga orang yang bisa bekerja sama dengan presiden," tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya