Berita

Ketua KPK RI Firli Bahuri (keempat dari kiri) saat menghadiri Buka Tahun 2020 yang diselenggarakan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), 17 Januari 2020./Ist

Publika

Mewujudkan Persatuan Indonesia dengan Kehendak Baik

SENIN, 17 JANUARI 2022 | 17:38 WIB | OLEH: H. FIRLI BAHURI

“MAN is born to live and not to prepare to live.” (Boris Pasternak)

Setiap orang yang dilahirkan ke tengah-tengah dunia, tak peduli dimanapun itu terjadi, pasti ia diharapkan untuk hidup. Lahir di kampung atau di kota, ditengah hutan atau di rusunawa atau di apartemen; lahir di tangan seorang dukun beranak atau di tangan seorang dokter ahli, kesemuanya menginginkan sang bayi itu lahir dengan bugar.

Baik manusia di zaman agraris maupun di era digital kesemuanya berharap agar anak yang lahir dari persalinan itu hidup dan hidup bahkan hidup yang kontributif, berkarya bagi orang lain.

Pasangan suami istri berupaya keras agar sang bayi lahir dengan berat badan dan tinggi yang standar sehingga selama proses kehamilan, multi vitamin dan makanan bernutrisi tinggi diberikan secara rutin bagi sang ibu. Selain itu aktivitas pemeriksaan kesehatan, konsultasi kepada dokter ahli dilakukan juga secara teratur dan terencana.

Agama-agama mengajarkan agar umat mempersiapkan kelahiran seorang bayi dengan baik bahkan merawat serta menumbuhkan anak-anak agar hidup mereka berpadan dengan nilai-nilai agama yang mereka anut. Hidup dan menghidupi dunia memang bukan hal yang sederhana. Hidup yang matang, mature, amat diperlukan sehingga tatkala seseorang bergulat dengan derita ia mampu bertahan.

Boris Pasternak (1890-1960) seorang penulis Rusia yang memenangkan Hadiah Nobel 1958 menegaskan sesuatu yang amat tegas dan definitif bahwa manusia itu dilahirkan untuk hidup dan bukan untuk mempersiapkan hidup.

Saya lahir di tengah hutan kebun karet, tanpa bidan dan tanpa dukun beranak. Hanya ada ibu dan ayah saya, mereka berdualah yang menjadi bidan dan dukun beranak. Alhamdulillah lahir untuk hidup.

Setelah mengalami perjalanan usia balita dan berajak mengenal sekolah, timbul keyakinan bahwa kelahiran adalah untuk hidup, namun selebihnya kita yang bersiap dan berjuang untuk hidup dan kehidupan. Akhirnya saya meyakini bahwa hidup dan kehidupan masa depan, tidak hanya ditentukan kelahirannya tapi bagaimana dia berjuang bersiap untuk berjuang untuk hidup dan kehidupannya yang sesungguhnya yang terbentang tanpa batas dan sangat panjang.

Dalam kesempatan yang sangat baik ini, kami mengajak kita semua anak bangsa. Mari kita mewujudkan hidup yang benar-benar hidup, hidup yang menghidupkan orang lain bukan mempersiapkn atau bersiap-siap untuk hidup.

Hidup yang benar-benar hidup adalah hidup yang mempraktikkan ajaran agama, hidup yang taat hukum, hidup yang menghargai martabat dan peradaban manusia, hidup yang memajukan HAM, hidup yang menghargai kemajemukan dan kebebasan beragama, hidup yang bersimpati dan berempati terhadap sesama, hidup yang sepenuhnya mengasihi Allah, dan mengasihi sesama.

Jangan pernah berhenti menebar kebaikan karena menebar kebaikan akan memproduk kebahagiaan, bukan hanya untuk penerima kebaikan tetapi juga bagi pemberi kebaikan. Teruslah dan jangan pernah berhemti berbuat baik, sekalipun kita tidak akan pernah disebut sebagai orang baik.

Raihlah sukses dengan keberanian dan jangan pernah untuk memelihara ketakutan. Jikalau Anda memelihara ketakutan maka yang didapatkan hanya kesulitan dan itu membuat anda jauh dari meraih sukses. Untuk meraih sukses juga harus bekerja keras, dan untuk bekerja keras maka Anda harus bahagia lebih dulu. Kalau Anda ingin meraih  kebahagiaan, hanya ada satu cara yaitu anda jangan pernah  memelihara kekecewaan.

Sebelum mengakhiri sambutan, perkenankan saya menutup dengan sebuah pantun:

Buah duku rasanya manis,
Duku dibeli di 7 Ulu,
Kalau Indonesia mau hidup harmonis,
Mari bersatu menuju Indonesia Maju.

Artikel ini diangkat dari sambutan Ketua KPK RI Firli Bahuri dalam kegiatan Buka Tahun 2020 yang diselenggarakan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya