Berita

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi/Net

Politik

Uchok Khadafi: Anak Presiden Berbisnis itu Cuma di Zaman Soeharto dan Jokowi

SABTU, 15 JANUARI 2022 | 08:31 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Bisnis di lingkaran keluarga Presiden Joko Widodo menjadi pengulangan sejarah era orde lama di rezim Presiden Soeharto.

Direktur eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengatakan, hanya di era Soeharto dan Jokowi saja anak-anak presiden berbisnis, dan terang-terangan memanfaatkan kekuasaan ayahnya.

"Jarang sekali anak Presiden Indonesia itu berbisnis. Mungkin hanya terjadi pada era Soeharto," kata Uchok Sky Khadafi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/1).

Di era Presiden Habibie, kata dia, anak-anak presiden tidak berbisnis saat berkuasa. Pun demikian di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Gus Dur malah tambah miskin anak-anaknya setelah kuasa. SBY juga tidak membiarkan anaknya terang-terangan berbisnis saat dia berkuasa karena masalah etika. Tapi tidak seperti sekarang (era Jokowi)," jelas Uchok.

Saat ini publik tertuju pada dua anak Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka yang disebut berbisnis. Bahkan keduanya telah dilaporkan Dosen Universitas Negeri Jakarta, Ubedillah Badrun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sekarang anak-anaknya (anak Jokowi) terang-terangan berbisnis, dan seperti nantang. Nih Bapak gue berkuasa. Gue punya bisnis. Mau apa lu?", jelas Ucok.

Berkenaan dengan laporan Ubedillah ke KPK, Uchok meyakini lembaga pimpinan Firli Bahuri itu akan memproses secara adil.

"Saya yakin kok bahwa kasus ini akan disidik oleh KPK, sebab kekuasaan Jokowi sudah tua, sudah lama," tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya