Berita

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Megawati Risih dengan Kelompok Pendulang Rente di Masa Pandemi

SELASA, 11 JANUARI 2022 | 11:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kritik menohok disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kepada elite-elite pendulang untung di tengah situasi darurat pandemi Covid-19.

Megawati memang tidak menyebutkan nama elite yang dia sebut berbisnis dalam proses penanganan pandemi Covid-19.

Akan tetapi muncul pertanyaan di publik, mengenai maksud dari kritik putri Presiden pertama RI, Ir. Soekarno itu, apakah merasa terganggu dengan gelagat politik sejumlah elite yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang.

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno berpendapat, apa yang disampaikan Megawati merupakan keluh kesah rakyat yang risih dengan kelompok-kelompok yang sengaja mencari keuntungan di saat krisis.

"Itu autokritik ke semua pihak agar jangan cari untung di tengah pandemi, di mana banyak orang susah itu tak bagus," kata Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/1).

Saat disinggung apakah tujuan dari kritik Megawati mengarah kepada elite yang mencari keuntungan untuk modal pilpres, Adi tak menutup kemungkinan itu. Hanya saja, dia lebih meyakini setiap keuntungan bisnis yang diraup oleh elite akan diarahkan kepada setiap kepentingan yang sulit untuk diterka orang awam.

"Ini (apakah singgungan untuk elite yang kumpulkan modal pilpres) yang masih gelap gulita. Tapi yang jelas, tumpuk keuntungan itu tentunya untuk banyak tujuan," demikian Adi.

Kritik Megawati kepada kelompok-kelompok elite yang memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 untuk berbisnis disampaikan dalam acara puncak HUT PDIP ke-49 pada Senin (10/1).

Mantan Presiden kelima RI itu menyayangkan gelagat kelompok-kelompok yang sengaja memanfaatkan momentum pandemi untuk berbisnis.

"Ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya. Atas nama pandemi mereka masih saja mencari keuntungan materi," ujar Megawati.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

CPO Melimpah, Aceh Berpeluang Punya Pabrik Minyak Goreng Sendiri

Minggu, 13 Oktober 2024 | 05:46

Tim Gakkumdu Banyuwangi Kerja Keras Periksa Dugaan Money Politics

Minggu, 13 Oktober 2024 | 05:12

Angin Segar KEK Batang Dongkrak Ekonomi Jateng

Minggu, 13 Oktober 2024 | 04:34

KKP Buka 30 Gerai Perizinan Usaha Perikanan Tangkap

Minggu, 13 Oktober 2024 | 04:14

Cek RS IKN

Minggu, 13 Oktober 2024 | 03:53

Genjot Cuan Lewat Modeling Budidaya Lobster di Batam

Minggu, 13 Oktober 2024 | 03:23

UU Ciptaker Hambat Kemandirian Industri Pertahanan

Minggu, 13 Oktober 2024 | 03:03

KKP Klaim Keberhasilan Kelola Hasil Sedimentasi Laut di Morodemak

Minggu, 13 Oktober 2024 | 02:52

Telkom DigiUP 2024 Sarana Pelajar Kembangkan Talenta Digital

Minggu, 13 Oktober 2024 | 02:29

Warning! Anggaran Pertahanan Era Jokowi Terus Menurun

Minggu, 13 Oktober 2024 | 01:56

Selengkapnya