Berita

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie/Net

Politik

Jerry Massie: Yang Merasa Cari Untung saat Pandemi Seharusnya Insaf Usai Disentil Keras Megawati

SENIN, 10 JANUARI 2022 | 18:10 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sindiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada kelompok-kelompok pencari keuntungan di saat pandemi merupakan bentuk sentilan keras.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie bahkan menyebut hal itu sebagai kejengkelan yang memuncak dari Megawati kepada sejumlah menteri yang memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 sebagai ladang meraup keuntungan.

Apalagi sudah ada dua menteri yang dilaporkan Ketua Majelis Jaringan Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule atas dugaan kolusi dan nepotisme. Ini lantaran ada perusahaan yang diduga berafiliasi dengan kedua menteri itu yang berbisnis PCR.


"Saya pikir ini sentilan keras Megawati. Harusnya mereka yang merasa hanya mau cari untung saat pandemi insaf dan istigfar," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/1).

Menurut Jerry, Megawati telah menyadari adanya penyalahgunaan kewenangan dalam kerja-kerja pandemi Covid-19 melalui pernyataannya tersebut.

Contoh lainnya, dia menyebutkan perihal vaksinasi Covid-19 yang rencananya akan berbayar mulai tahun ini, khususnya untuk masyarakat yang ingin mendapat suntikan dosis ketiga (booster).

"Saya setuju vaksin itu gratis dan tak dibisniskan. Kita kan dapat bantuan vaksin secara cuma-cuma, makanya jangan vaksin dibisniskan," tuturnya.

Maka dari itu, Jerry menduga kini Megawati dan partainya tengah memikirkan rakyat menjelang tahun politik 2024, sehingga narasi-narasi yang dibangun, yakni yang terkait langsung dengan masyarakat.

"Saya kira PDIP semakin  kritis. Jangan sampai hanya kepentingan politik kita korbankan kepentingan rakyat Indonesia," katanya.

"Barangkali narasi seperti ini yang ada dalam sanubari mantan presiden RI ini," tandas Jerry.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya