Berita

PBB akan mengadakan pembicaraan untuk menyelamatkan transisi demokrasi Sudan/Net

Dunia

PBB Siap Bantu Sudan Akhiri Krisis Pasca Kudeta di Meja Perundingan

MINGGU, 09 JANUARI 2022 | 14:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

PBB bersiap untuk mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri krisis pasca-kudeta di Sudan. Agenda utamanya adalah untuk menyelamatkan transisi demokrasi Sudan yang rapuh di tengah kebuntuan, setelah kudeta Oktober lalu dan pengunduran diri perdana menteri pekan lalu.

Utusan PBB untuk Sudan Volker Perthes mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (8/1) bahwa proses politik yang difasilitasi PBB akan mencari jalan berkelanjutan menuju demokrasi dan perdamaian di negara tersebut.

Belum jelas tanggal pasti pembicaraan itu.


“Sudah waktunya untuk mengakhiri kekerasan dan masuk ke dalam proses yang konstruktif. Proses ini akan inklusif,” kata Perthes, seperti dimuat Al Jazeera.

Ia menjelaskan, pemain kunci di Sudan, termasuk militer, kelompok pemberontak, partai politik dan gerakan protes akan diundang untuk mengambil bagian dalam pembicaraan itu. Selain itu, masyarakat sipil dan kelompok perempuan juga akan ambil bagian.

Upaya PBB ini didukung oleh Kelompok Quad, yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris dan Amerika Serikat.

“Kami sangat mendukung inisiatif dialog yang difasilitasi PBB dan dipimpin oleh Sudan ini,” kata sebuah pernyataan yang dirilis kelompok itu.

“Kami mendesak semua aktor politik Sudan untuk mengambil kesempatan ini untuk memulihkan transisi negara ke demokrasi sipil," sambung pernyataan yang sama.

Sementara itu, Koalisi oposisi sipil utama Sudan yakni Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC) mengaku siap menyambut pembicaraan dengan tangan terbuka.

"Setiap upaya internasional yang berkontribusi untuk mencapai tujuan rakyat Sudan dalam memerangi kudeta dan mendirikan negara sipil dan demokratis," demikian bunyi pernyataan FFC.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya