Berita

Ferdinand Hutahaean/Net

Politik

Berkaca dari Kasus Ahok, Ketum KNPI: Jangan Gara-gara Satu Manusia Ferdinand Hutahaean, Indonesia Retak!

KAMIS, 06 JANUARI 2022 | 21:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dugaan kasus penodaan agama yang dilakukan Ferdinand Hutahaean akibat mengeluarkan kata-kata "Allahmu lemah" dipersoalkan banyak pihak.

Salah satunya oleh Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, yang menilai pernyataan Ferdinand mengarah kepada Tuhan yang diimani umat Muslim.

"Maka dapat dipastikan Allah-nya umat Muslim, dan itu akan menimbulkan kegaduhan," ujar Haris dalam program Dua Sisi TV One, Kamis malam (6/1).


Ucapan Ferdinand, lanjut Haris, berpotensi menimbulkan kericuhan dan polarisasi di akar rumput.

Sehingga, tak elok kata-kata yang menyinggung keyakinan masyarakat dikait-kaitkan dengan persoalan politik, seperti yang disampaikan Ferdinand sebagai klarifikasinya.

"Mencegah keretakan persatuan dan kesatuan kebhinekaan hari ini sudah kita jaga erat. Jangan sampai gara-gara satu manusia ini, Bung Ferdinand, kita jadi retak," tegasnya.

Haris menyatakan, pernyataan Ferdinand berindikasi pada penodaan agama yang sudah pernah terjadi pada waktu sebelumnya oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok saat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang membawa-bawa ayat Al-Quran.

"Sudah cukup masalah surat (di dalam Al-Quran) saja (oleh Ahok), ini ditambah persoalan Tuhan," demikian Haris.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya