Berita

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev/Net

Dunia

Kediamannya Dihancurkan Pengunjuk Rasa, Presiden Tokayev Berjanji Tidak akan Tinggalkan Kazakhstan

KAMIS, 06 JANUARI 2022 | 06:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengunduran diri pemerintahan Kazakhstan tidak membuat aksi protes mereda. Setelah menantang polisi dan membakar kendaraan petugas, kekacauan semakin meluas dengan pengrusakan kediaman Presiden  Kassym-Jomart Tokayev.

Para pengunjuk yang dipersenjatai dengan karabin, senapan dan granat, menghancurkan kediaman presiden pada Rabu (5/1). Mereka melemparinya dengan batu dan membakar bangunan di dekatnya. Asap membumbung dan suara tembakan terdengar seperti adegan mengerikan sebuah film.

Meski berada dalam bahaya, Tokayev bertekad tidak akan pergi meninggalkan negara itu untuk menyelamatkan diri.


Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Tokayev bersumpah untuk tetap tinggal di ibu kota, mengatakan bahwa apa pun yang terjadi dia akan tetap berada di bawah Konstitusi untuk bersama-sama dengan rakyat.

"Apa pun yang terjadi, saya akan tetap di ibu kota. Ini adalah tugas saya di bawah Konstitusi untuk bersama dengan rakyat. Kami akan mengatasi periode kelam dalam sejarah Kazakhstan. Kami akan keluar dari situ untuk kemudian menjadi lebih kuat," tegasnya, seperti dikutip dari TASS, Rabu.

Ia menekankan komitmennya untuk segera melakukan reformasi demi stabilitas politik negaranya.  

"Saya akan segera mempresentasikan proposal baru untuk transformasi politik Kazakhstan. Saya mempertahankan posisi yang sama dalam reformasi yang konsisten," katanya.

Ini adalah hari keempat Kazakhstan dilanda protes terbesar dalam sejarah negara itu. Protes berkobar pada 2 Januari di Zhanaozen dan Aktau di Wilayah Mangystau, di barat daya negara itu, dan merembet pusat-pusat lainnya, yang dipicu oleh naiknya harga bahan bakar gas berkali-kali lipat pada malam Tahun Baru.

Tokayev menerima mengunduran diri pemerintah dan memberlakukan keadaan darurat selama dua minggu di Wilayah Mangystau dan di Wilayah Almaty, serta kota terbesar republik Almaty dan ibu kota Nur-Sultan.

Pada Rabu pagi, Tokayev mengatakan bahwa ia akan segera mereformasi jajarannya. Dia juga mengambil alih jabatan Ketua Dewan Keamanan dan siap untuk tindakan keras.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya