Berita

Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean/Net

Politik

Klarifikasi Soal "Allahmu Lemah", Ferdinand Hutahaean: Itu Dialog Imajiner Pikiran dan Hati Saya

RABU, 05 JANUARI 2022 | 10:18 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean akhirnya membuat video klarifikasi atas kicauannya yang menuai polemik di jagat maya. Ini lantaran unggahan di akun Twitter pribadinya @Ferdinandhaean3 dinilai bisa menjadi sumber perpecahan umat.

Pada Selasa (4/1), Ferdinand mengunggah kicauan, "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya. Dia lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela”.

Namun begitu kicauan tersebut kini telah dihapus. Ferdinand lantas mengunggah sebuah video klarifikasi untuk meluruskan apa yang jadi maksud dari kicauannya itu. Dia berharap klarifikasi itu bisa membuat masyarakat bisa menjadi paham.

Dalam klarifikasinya, Ferdinand membantah bahwa dirinya sedang menyinggung kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu. Kicauan itu merupakan dialog imajiner antara pikiran dan hatinya yang muncul lantaran dirinya sedang banyak beban. Tujuannya, untuk memotivasi diri sendiri yang sedang down.

“Itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. Pikiran menyatakan “Hei Ferdinand kau akan habis, tidak ada yang bisa menjagamu, Allahmu lemah”. Tetapi hati saya berkata, “Hei kau tidak, Allahku kuat, jadi jangan samakan Allahku dengan Allahmu, aku kuat, ada yang akan menjagaku selalu”,” jelas Ferdinand.

“Tapi kemudian orang merasa yang ada dituduh. Tidak ada niat saya menyerang kelompok tertentu, agama tertentu, kaum tertentu, orang tertentu. Itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, yang kebetulan kemarin saya banyak beban,” sambungnya.

Sementara dalam kicauan lainnya, Ferdinand mengakui bahwa dirinya menghapus kicauan yang viral tersebut. Katanya, hapus twit disengaja agar tidak terjadi kebisingan.

“Saya hapus biar ngga brisik org sprt lu..!! Ngga diapa2in tp merasa diapa2in wkwkwk,” kicauannya menimpali tweet dari @EdiMahaMG.

Berikut klarifikasi lengkap Ferdinand Hutahaean:

"Sahabat, Selamat pagi

Saya ingin mengklarifikasi tentang riuhnya dan ramainya cuitan saya kemarin yang memang setelah itu saya tidak bisa memantau media sosial karena ada kesibukan yang tak bisa saya tinggal.

Namun demikian, yang mau saya sampaikan kali ini adalah bahwa cuitan saya tersebut tidak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu, orang tertentu, atau agama tertentu. Yang saya lakukan itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya.

Ketika saya sedang down tidak perlu saya harus bercerita di Twitter di media sosial bahwa saya sedang down, tetapi saya melakukan dialog imajiner dengan hati saya antara pikiran dan hati saya.

Pikiran saya mengatakan hey Ferdinand kau akan habis tidak ada yang bisa menjagamu Allah melemah. Tetapi kemudian hati saya berkata hey kau tidak Allahku kuat. Jadi, jangan samakan Allahku dengan Allahmu. Aku kuat ada yang akan menjagaku selalu. Kira-kira seperti itu dialog imajiner antara hati dan pikiran saya.

Tapi kemudian orang merasa ada yang dituduh, merasa ada yang diserang, dan bahkan orang-orang tertentu yang selama ini selalu menggunakan kata tabayun tabayun ternyata tidak tabayun tetapi malah ikut-ikutan memelintir. Tidak apa-apa. Sekali lagi Saya tegaskan tidak ada niat saya untuk menyerang kelompok tertentu, agama tertentu, kaum tertentu, atau orang tertentu. Itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya yang memang kebetulan kemarin saya sedang banyak beban.

Tapi, tidak apa-apa, saya minta maaf kepada siapapun yang merasa cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tidak nyaman. Tapi intinya bahwa itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, bukan menyerang siapapun. Tidak mungkin saya bicara dengan orang lain Allahmu Allahku karena kita punya tuhan yang satu. Jadi tidak mungkin saya bicara seperti itu kepada siapapun, kecuali kepada diri saya sendiri.

Saya harap dengan ini semua bisa mengerti memahami dan saya ucapkan terima kasih salam sehat selalu semoga sejahtera".

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya