Berita

Presiden Rusia Vadimir Putin/Net

Dunia

Putin kepada Biden: Jika Sanksi Benar-benar Dilaksanakan, Maka Hubungan AS-Rusia akan Terputus

SABTU, 01 JANUARI 2022 | 06:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Hubungan AS dan Rusia kemungkinan besar akan terputus. Hal itu bisa terjadi jika Washington tetap meluncurkan sanksinya kepada Moskow.

Selama percakapan teleponnya dengan Presiden Jo Biden, Presiden Vladimir Putin memperingatkan lagi resiko tersebut.

Peringatan Putin itu muncul sebagai tanggapan atas ancaman Biden, yang mengatakan bahwa negara-negara Barat akan memberlakukan sanksi ekonomi dan militer besar-besaran kepasa Rusia jika eskalasi lebih lanjut di perbatasan Ukraina terjadi.

“Presiden kami segera menanggapi (pernyataan Biden) dengan mengatakan bahwa jika Barat terus memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, maka semua yang dapat menyebabkan pemutusan total hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat akan terjadi. Bahkan, kemungkinan juga akan muncul kerusakan paling serius pada hubungan Rusia dengan Barat secara umum," kata Ajudan Kremlin, Yury Ushakov, kepada wartawan pada Jumat (31/12).

Apa yang dilakukan AS dan sekutu Baratnya, adalah sebuah kesalahan. Putin mengingatkan  bahwa langkah yang dipilih AS akan diingat oleh generasi mendatang.

"Ada banyak kesalahan ini dalam 30 tahun terakhir, dan lebih baik dalam situasi ini kesalahan itu tidak dilakukan lagi," kata Ushakov, mengutip pernyataan Putin.

Ia kemudian mengatakan, selama percakapan telepon, Biden menguraikan secara rinci prinsip-prinsip dasar yang dimasukkan ke dalam dokumen yang diserahkan Rusia, dan menekankan bahwa negosiasi di tiga jalur penting bagi Moskow.

Jalur tersebut adalah pembicaraan bilateral di Jenewa, Dewan Rusia-NATO di Brussel, dan KTT Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Wina.

"Tetapi yang utama adalah kami membutuhkan hasil, dan kami akan mencapai hasil dalam bentuk jaminan keamanan Rusia," kata Ushakov

Biden pada Kamis menegaskan kembali bahwa setiap invasi ke Ukraina akan disambut dengan sanksi ekonomi yang menghancurkan dari Amerika Serikat dan mitranya serta kehadiran NATO yang lebih besar di Eropa Tengah dan Timur. Pernyataan itu mendapat tanggapan balik dari Putin saat keduanya melakukan panggilan telepon. Putin mengatakan, jika itu sanksi itu benar terlaksana, maka hubungan AS-Rusia akan benar-benar terputus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya