Berita

Koordinator Jurubicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Catatan Akhir Tahun dari Demokrat: Fokus Keselamatan Rakyat, Jangan Jadikan Pandemi Ajang Bisnis!

JUMAT, 31 DESEMBER 2021 | 14:29 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tidak sedikit pelajaran yang bisa dipetik dari pandemi yang sudah berlangsung selama 2 tahun di negeri ini. Sebuah catatan akhir tahun diberikan Partai Demokrat, agar pemerintah lebih siap dalam menghadapi Omicron dan varian-varian selanjutnya dari Covid-19.

Pertama, pemerintah jangan pernah lengah dan anggap remeh. Apa yang terjadi di negara lain, seharusnya diantisipasi dengan cepat dan serius. Jangan menunggu korban berjatuhan, baru kemudian mengambil langkah keras.

“Penanganan Omicron seharusnya tidak seperti penanganan Delta yang sangat telat dan lambat antisipasinya," kata Koordinator Jurubicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Jumat (31/12).

Kemudian, selama pandemi, pemerintah seharusnya fokus pada upaya di bidang kesehatan. Jika rakyat sehat, lebih mudah untuk memulihkan ekonomi. Tidak lantas membuat kebijakan serba tanggung, sehingga bingung karena pemerintah tidak fokus ke kesehatan atau ekonomi.

"Ujung-ujungnya dua-duanya berantakan dan mengalami perlambatan," sesalnya.

Menurutnya, hampir 1,5 tahun rakyat bingung dan menghadapi kesulitan luar biasa, dari terancam nyawa karena Covid-19, dan kemudian karena kondisi ekonomi memburuk. Seharusnya pemerintah berfokus pada upaya-upaya bagaimana agar rakyat bisa terhindar dari bencana Covid-19.

"Seperti yang diingatkan berulang kali oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa manusia," katanya.

Catatan selanjutnya, masih kata Herzaky, pemerintah lebih terbuka dalam menerima masukan dan kritikan terkait kebijakan yang diambil.

Semua elemen bangsa ini, baik di dalam maupun di luar pemerintahan, punya tujuan yang sama. Bagaimana agar bangsa ini bisa segera keluar dari pandemi hingga bagaimana agar dampak pandemi ini tidak terlalu besar dan menelan banyak korban rakyat Indonesia.

Seharusnya dampak pandemi ini bisa kita lebih minimalisir, jika pemerintah sejak awal terbuka dengan masukan dari akademisi, kalangan masyarakat sipil, dan partai politik yang berada di luar pemerintahan. Jangan kemudian ketika situasi memburuk dan mendapatkan kritikan tajam dari berbagai pihak, baru pemerintah mau mendengarkan.

"Sudah ratusan ribu nyawa rakyat Indonesia yang menjadi korban, baru pemerintah berubah," cetusnya.

"Terakhir, tolong jangan pernah jadikan pandemi ini ajang bisnis. Dari dugaan bisnis rapid test, antigen, PCR, sampai kemudian sekarang karantina di hotel berbintang. Nyawa rakyat ini, jangan sampai godaan rupiah atau dolar membuat pemerintah hilang fokus," imbuhnya menegaskan.

Oleh karena itu, Herzaky berharap para pejabat terkait sebaiknya menjauh dari pengadaan peralatan maupun hal-hal lainnya yang dibutuhkan seputar pandemi. Sebab, akan timbul ketidakpercayaan publik yang tinggi atas setiap kebijakan yang diambil, karena ada satu dua pejabat publik yang tersangkut kasus bisnis di seputar pandemi.

"Ujung-ujungnya akan semakin menghambat kita dalam menangani dan menghadapi pandemi ini, dan pandemi-pandemi ke depannya," tandasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya