Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) menyapa Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di kediaman Bocharov Ruchei di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, 11 Mei 2017/Net

Dunia

Mahmoud Abbas Diskusikan Perjuangan Palestina Melawan Israel bersama Presiden Rusia Vladimir Putin

JUMAT, 31 DESEMBER 2021 | 11:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia dan Palestina bersepakat terus melanjutkan kontak untuk mengatasi sejumlah masalah yang menjadi kepentingan bersama kedua pemerintah.

Hal itu terungkap dalam diskusi terbaru yang terjadi antara Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (30/12) waktu setempat.

Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan, kedua pemimpin ikut membahas mengenai perkembangan terbaru dalam perjuangan Palestina.


"Percakapan telepon antara kedua pemimpin berfokus pada perkembangan terbaru dalam perjuangan Palestina serta cara-cara untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara sahabat dan masyarakat," lapor WAFA, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (31/12).

Kepada Putin Abbas kembali menegaskan mengenai perlunya jalur politik untuk menyelesaikan masalah Palestina yang berdasarkan pada resolusi legitimasi internasional. Ia juga menekankan perlunya mengadakan pertemuan Komite Kuartet Internasional di tingkat menteri.

Komite Kuartet Internasional untuk Proses Perdamaian Timur Tengah dibentuk pada tahun 2002 dan mencakup Rusia, AS, Uni Eropa, dan PBB.

Abbas juga menekankan pentingnya menghentikan praktik pemukiman (ekspansi) sepihak Israel, penyitaan tanah, menghancurkan rumah, mendeportasi warga Palestina dari Yerusalem, menyalahgunakan tahanan, menahan mayat para martir, dan menghentikan terorisme pemukim (Israel).

"Kelanjutan tindakan Israel ini akan menyebabkan situasi meledak," kata Abbas.

"Tidak adanya jalur politik untuk perjuangan Palestina dan penolakan Israel terhadap solusi dua negara di samping tercekiknya ekonomi Palestina tidak akan dibiarkan begitu saja," ujarnya.

Pembicaraan damai antara Palestina dan Israel telah terhenti sejak April 2014, menyusul penolakan Tel Aviv untuk menghentikan pembangunan pemukiman, membebaskan tahanan Palestina, dan menghindari solusi dua negara.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya