Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Laporan Media AS Sebut China Punya Taktik Perang Baru: Melumpuhkan Otak

JUMAT, 31 DESEMBER 2021 | 07:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah laporan yang dimuat media AS The Washington Times mengungkap taktik perang terbaru yang sedang dilakukan oleh Pemerintah China.

Dikabarkan bahwa sebuah lembaga penelitian di China telah sibuk mengembangkan senjata yang akan mampu 'melumpuhkan' musuh alih-alih membunuh mereka.

Dalam laporannya, The Washington Times menerjemahkan dan menganalisis tiga laporan 2019 oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang telah diterbitkan di surat kabar militer resmi PLA Daily.


The Times mengatakan bahwa dokumen-dokumen yang mereka terjemahkan menjelaskan kedalaman penelitian perang otak China dan menunjukkan bahwa itu telah berlangsung selama beberapa tahun.

“Perang telah mulai bergeser, dari pengejaran untuk menghancurkan tubuh menjadi melumpuhkan dan mengendalikan lawan," bunyi salah satu laporan Harian PLA, berjudul 'Masa Depan Konsep Supremasi Militer', seperti dikutip dari RT, Kamis (30/12).

Menurut The Washington Times, para peneliti China telah mempelajari mengintegrasikan manusia dan mesin menuju tujuan menciptakan peningkatan kapasitas fisiologis dan kognitif manusia, serta bekerja pada pertahanan otak terhadap serangan kontrol otak.

Sebelumnya, Kepala Departemen Perdagangan, Gina Raimondo, juga telah menuding China menggunakan bioteknologi dan inovasi medis untuk mengejar kendali atas rakyatnya dan penindasannya terhadap anggota kelompok etnis dan agama minoritas.

Sementara seorang pejabat senior AS yang dikutip oleh The Financial Times dalam laporannya mengatakan bahwa China sedang mengerjakan pengeditan gen, peningkatan kinerja manusia (dan) antarmuka mesin otak.

Pihak berwenang China sudah menolak klaim semacam itu, dan mengatakan hal itu sebagai tudingan yang tidak berdasar.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya