Berita

Orang-orang di Piazza di Covent Garden di tengah pandemi penyakit virus corona di London, Inggris, 18 Desember 2021/Net.

Dunia

Kasus Covid Melonjak Tinggi, Inggris Tetap Tidak Berlakukan Pembatasan Selama Liburan Tahun Baru

KAMIS, 30 DESEMBER 2021 | 16:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Inggris menolak memberlakukan pembatasan selama libur Natal dan Tahun Baru, meskipun negara itu tengah menghadapi lonjakan kasus yang cukup siginifikan dalam beberapa hari terakhir.

Pada Rabu (29/12), kasus baru Covid-19 tercatat sebanyak 183.000, meningkat dari hari sebelumnya, dengan angka kematian tercatat sebanyak 57 dalam 24 jam.

Ketika negara itu terus berjuang melawan peningkatan besar dalam kasus Covid-19, Menteri Kesehatan Sajid Javid  mengatakan bahwa tidak akan ada pembatasan lebih lanjut di negara itu.


Dia hanya berpesan agar semua orang-orang "tetap berhati-hati" dan menahan diri pada saat merayakan liburan Tahun Baru.

Minggu sebelumnya, Javid mengatakan bahwa karantina tetap diwajibkan bagi orang yang dites positif. Namun, masa karantina menjadi jauh lebih singkat yaitu hanya tujuh hari dari yang sebelumnya 10 hari.

Sementara itu, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara semuanya telah memberlakukan pembatasan lebih lanjut pada kegiatan rekreasi dan pergi ke pub dan kafe.

Ini termasuk perpanjangan aturan jarak sosial dan batasan lebih lanjut pada ukuran pertemuan.

Pada Hari Natal, ribuan dilaporkan terlihat mengantre untuk mengambil suntikan booster, karena jumlah kasus baru harian tetap di atas angka 100.000, menjadikannya tiga hari berturut-turut.

Wali Kota London, Sadiq Khan, mengatakan bahwa perayaan Malam Tahun Baru tradisional di ibu kota Inggris dibatalkan, setelah menyatakan "insiden besar" menyusul "lonjakan besar" kasus Omicron di kota itu. Insiden besar bertindak sebagai peringatan bahwa rumah sakit dan layanan darurat tidak dapat merespons seperti biasanya karena keadaan yang meringankan.

Orang-orang sekarang membutuhkan sertifikat untuk masuk ke klub malam dan stadion olahraga, untuk membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi sepenuhnya atau baru-baru ini menjalani tes negatif. Skema serupa juga diterapkan di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya