Berita

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Indonesia Business Forum TV One, Selasa malam, 29 Desember 2021./Repro

Bisnis

Menko Airlangga: Bekal untuk Maju di 2022, Terus Berinovasi dan Optimis

KAMIS, 30 DESEMBER 2021 | 12:57 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh di atas 5% pada Triwulan IV-2021. Secara tahun penuh, pertumbuhan ekonomi 2021 akan berkisar 3,7% sampai dengan 4.0%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, prediksi tersebut diperkirakan akan tercapai karena berbagai indikator utama dalam perekonomian nasional telah menunjukkan perbaikan.

Berbicara di acara Indonesia Business Forum TV One, Selasa malam (29/12), Airlangga mengatakan, melandainya kasus positif Covid-19 mendorong mobilitas masyarakat dan berpotensi meningkatkan sektor-sektor strategis seperti industri manufaktur dan perdagangan.

Selain itu, sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi yakni sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial karena semakin efektifnya penanganan Covid-19 dan meluasnya pelaksanaan vaksinasi, kemudian sektor informasi dan komunikasi akibat adaptasi kebiasaan baru yang membutuhkan koneksi internet, serta sektor pertambangan dan penggalian yang disebabkan tingginya permintaan ekspor dan penguatan harga komoditas.

Bicara penerimaan perpajakan, tercatat sampai 26 Desember 2021 jumlah neto penerimaan pajak mencapai Rp1.231,87 triliun atau menembus 100,19% dari target yang diamanatkan dalam APBN sebesar Rp1.229,6 triliun.

“Jadi dari sisi penerimaan aman dan dari segi Indeks Keyakinan Konsumen juga kami berharap akan naik lagi di Triwulan IV,” ujar Airlangga.

Airlangga menyebut, kinerja investasi di 2021 juga sangat baik dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan. Realisasi investasi pada Triwulan III-2021 telah mencapai Rp216,7 triliun. Meningkat sebesar 3,7% (yoy).

Investasi itu terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp103,2 triliun (47,6%) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp113,5 triliun (52,4%). Sepanjang Triwulan I-III 2021, realisasi investasi telah mencapai Rp659,4 triliun atau 73,3% dari target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp900 triliun.

“Ke depannya, kita harapkan Indonesia Investment Authority (INA) bisa bergerak karena Pemerintah sudah memberikan modal Rp30 triliun. Tinggal realisasi proyek-proyek mana yang akan dibiayai. Kita juga mendorong berbagai Proyek Strategis Nasional yang hingga 2024 nilainya bisa mendekati Rp5.000 triliun,” tutur Menko Airlangga.

Airlangga menambahkan, membaiknya kondisi perekonomian tak lepas dari sokongan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah digulirkan sejak 2020.  Dimana, klaster Insentif Usaha dan Perlinsos menjadi klaster yang mencatatkan realisasi tertinggi. Misalnya PPh Pasal 25 dan pajak UMKM yang ditanggung Pemerintah, PPNBM, dan PPn yang ditanggung Pemerintah untuk properti.

“Ini semua mendorong perekonomian bergerak, dan menunjukkan komitmen serta keseriusan Pemerintah mendukung masyarakat menghadapi pandemi,” jelas Airlangga.

Bicara prospek  tahun depan, Airlangga mengatakan, ekonomi ditargetkan tumbuh 5,2%. Target ini sejalan dengan proyeksi dari sejumlah lembaga internasional seperti IMF (5,9%), OECD (5,2%), dan World Bank (5,2%).

“Proyeksi itu akan bisa dicapai dengan catatan kondisi kesehatan stabil, dan nilai ekspor naiknya besar karena harga komoditas sedang tinggi. Tapi momentum ini harus dilihat dalam 6 bulan pertama dulu untuk bisa memutuskan kebijakan selanjutnya,” kata Menko Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun depan tetap akan bergantung pada keberhasilan pengendalian pandemi yang didukung kedisiplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, menjalankan vaksinasi, dan membatasi kerumunan. Yang tak kalah penting, respon kebijakan ekonomi yang tepat dari sisi fiskal dan moneter serta penciptaan lapangan kerja dan kesiapan bertransformasi.

“Kalau dari APBN capaiannya maksimal, kemudian dari segi investasi sudah memenuhi target, juga dari konsumen dan sektor industri yang pulih, maka inilah empat engine yang membuat ekonomi kita bergerak,” ujar dia.

Airlangga menambahkan, engine yang juga penting adalah digitalisasi. Pada 2020 valuasinya mencapai US$40 miliar, pada 2021 meningkat ke US$70 miliar, dan di 2025 akan naik lagi ke US$130 miliar.

“Transformasi digital harus didorong karena ini dijalankan oleh anak-anak muda kita yang menjadi backbone perekonomian ke depan,” ujar Menko Airlangga.

Di sisi lain, sejumlah risiko tetap harus diwaspadai agar tidak mengganggu momentum pemulihan ekonomi ke depan. Risiko tersebut diantaranya kenaikan harga energi dan inflasi, disrupsi, krisis Evergrande di Tiongkok, dan normalisasi kebijakan moneter negara maju.

“Tahun 2021 adalah tahun yang berat, tetapi solusinya adalah inovasi dan optimisme. Jadi, bekal untuk 2022 adalah teruslah berinovasi, optimis, jadi kita akan maju. Jangan lupa prokes menjadi kunci, juga lakukan booster vaksin,” tutup Menko Airlangga.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya