Raja Salman dari Arab Saudi/Net
Raja Arab Saudi, Salman, secara khusus menyoroti gerak-gerik Iran yang dinilainya kurang bekerja sama dengan masyarakat internasional perihal program nuklir dan rudal balistiknya.
Di hadapan Dewan Syura pada Rabu (29/12), Raja Salman berharap Iran akan mengubah perilaku negatifnya itu di Timur Tengah dan memilih dialog serta kerjasama.
"Kami mengikuti dengan prihatin kebijakan pemerintah Iran yang mengganggu stabilitas keamanan kawasan, termasuk membangun dan mendukung milisi bersenjata sektarian dan menyebarkan kekuatan militernya di negara lain," ujarnya, seperti dikutip
The National.
Arab Saudi dan Iran telah terkunci dan permusuhan dengan mendukung faksi-faksi yang berseberangan dalam beberapa konflik, termasuk di Yaman, Suriah, dan Lebanon.
"Kerajaan juga mendukung persaudaraan rakyat Lebanon, dan mendesak semua pemimpin Lebanon untuk memprioritaskan kepentingan rakyat mereka dan menghentikan hegemoni teroris Hizbullah atas struktur negara," tambahnya.
Pada Oktober, Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya mengusir utusan Lebanon dalam perselisihan diplomatik yang memperburuk krisis ekonomi.
Para pejabat Saudi mengatakan argumen dengan Beirut berasal dari pengaturan politik Lebanon yang memperkuat dominasi kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran.
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, para pejabat Saudi dan Iran bertemu dalam serangkaian pembicaraan langsung tahun ini tetapi mereka belum memberikan terobosan.