Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Lebih dari 1.000 Truk Terjebak di Perbatasan Rusia-China

SELASA, 28 DESEMBER 2021 | 16:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penutupan perbatasan yang menghubungkan China dengan Rusia di wilayah Primorye,  telah menciptakan antrean truk yang panjang. Pada Senin (27/12) sekitar 1.000 truk pengangkut barang berbaris dengan sopir yang mengeluh dan hampir marah.

Pihak berwenang mengatakan bahwa kebisingan mobil truk berkurang dalam beberapa minggu terakhir semenjak ditutupnya pembatasan karena kekhawatiran penyebaran virus corona.

Empat dari lima pos pemeriksaan ditutup sejak 3 Desember. Memaksa semua truk melewati satu-satunya pos pemeriksaan Suifenhe yang terbuka, seperti dilaporkan oleh lokal Izvestia melaporkan pada Selasa (28/12).


Truk yang mengangkut makanan dipersilakan lewat terlebih dulu, sementara truk yang membawa barang lain, termasuk paket liburan Natal dan Tahun baru, harus meungguhingga berminggu-minggu untuk bisa melewati perbatasan.

Layanan Bea Cukai Federal Rusia mengatakan, truk-truk itu telah berbaris mengantre untuk melewati perbatasan sejak 13 dan 16 Desember lalu. Namun, baru sekitar 150 truk yang bisa lewat.

Layanan surat Rusia mengatakan kepada Izvestia bahwa 85 persen dari semua paket dari China dikirim ke Rusia melalui pesawat. Misalnya, pasar AliExpress dikirimkan secara eksklusif melalui pos udara. Pasar itu sendiri mengkonfirmasi hal ini, menambahkan bahwa ia menggunakan pengiriman truk untuk bagian pesanan yang sangat terbatas.

Pada pekan lalu, ratusan pengemudi truk menyatakan protesnya dan mengancam akan mogok bila perbatasan tidak juga dibuka. Ketua Persatuan operator Primorsky, Krai Petr Kupriyanov, mengungkapkan bahwa penutupan perbatasan telah membuat semua sopir merasa marah.

Badan tersebut dalam pernyataannya mengatakan bahwa China telah memberlakukan pembatasan sehubungan dengan "tindakan karantina untuk setiap pengemudi yang membawa kendaraan masuk ke wilayah China," setelah informasi lonjakan kasus Covid-19 di Rusia.

Duta Besar Rusia untuk China Andrey Denisov mengatakan bahwa tindakan yang diambil adalah untuk mengekang penyebaran Covid.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya