Berita

Warga Malaysia membersihan tempat tinggal setelah dilanda banjir/Net

Dunia

Lambat Tangani Banjir, Pemerintah Malaysia Dibombardir Kritikan Rakyat

SELASA, 28 DESEMBER 2021 | 13:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Malaysia mendapatkan kecaman massal dari warganya lantaran dinilai lambat menangani banjir.

Malaysia diterjang banjir terburuk dalam beberapa tahun sejak pekan lalu. Hujan deras berhari-hari memicu luapan sungai yang membanjiri kota, membuat puluhan ribu orang dievakuasi.

Sementara sampah-sampah perabotan rumah tangga yang rusak menumpuk di jalanan, penduduk berusaha membersihkan rumah-rumah. Banyak di antaranya yang frustasi dengan pihak berwenang.


"Saya marah. Tidak ada bantuan dari pemerintah. Kami membutuhkan uang tunai untuk membangun kembali kehidupan," kata Asniyati Ismail yang tinggal di ibukota negara bagian Selangor, Shah Alam.

"Ada lumpur di mana-mana, semuanya telah hancur," tambahnya, seperti dikutip AFP.

Selangor adalah negara bagian yang paling parah dilanda banjir. Banyak orang di Shah Alam terdampar di rumah mereka tanpa makanan selama berhari-hari, sebelum dievakuasi dengan kapal dalam operasi penyelamatan yang kacau balau.

"Pemerintah sangat lamban dalam misi penyelamatan. Dan sekarang mereka lambat dalam operasi pembersihan. Bahkan setelah tujuh hari, sampah di lingkungan ini belum dibersihkan," kata warga Kartik Rao.

Sementara itu, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob telah mengakui kelambanan pemerintahan dalam respon banjir, tetapi telah menjanjikan perbaikan di masa depan.

Malaysia dilanda banjir setiap tahun selama musim hujan, dari November hingga Februari, tetapi bulan ini adalah yang terburuk sejak 2014.

Banjir kali ini dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 48 orang dan lima orang hilang.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya