Berita

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov/Net

Dunia

Diplomat Top Rusia: Kami Tidak Akan Pergi dengan Topi di Tangan, Sanksi AS Tidak Membuat Kami Bagaikan Benteng Terkepung

SELASA, 28 DESEMBER 2021 | 08:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebagai negara yang besar dan berdaulat, Rusia tidak akan gentar menghadapi sanksi yang diluncurkan oleh Amerika serikat maupun Eropa, dan tidak akan mengemis kepada siapa pun untuk mencabut sanksi tersebut.

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam pernyataannya pada Senin (27/12) mengatakan, Rusia tidak pernah meminta AS ataupun Eropa untuk tidak menganggapnya musuh. Sehingga, sanksi sepihak yang diluncurkan tidak membuat Rusia takut lalu merendahkan diri.

"Kami tidak akan pergi dengan topi di tangan, kepada siapa pun," sumpah diplomat top itu, seperti dikutip dari TASS.


Moskow menyadari, negara-negara Barat berusaha menjatuhkannya. 'Kekacauan anti-Rusia' yang digemakan oleh AS dan Eropa saat ini menjadi pemersatu bagi mereka untuk 'mengepung' Rusia. Menurut Lavrov, hal yang saat ini layak untuk dilakukan Rusia adalah tidak mengambil pusing, dan 'menganggap angin lalu'.   

"lebih baik kami fokus pada produksi dalam negeri dan kebutuhan-kebutuhan kami. Apalagi saat ini kami sudah swasembada dalam hal pangan,” katanya, seraya menambahkan bahwa ada banyak hal yang dimiliki Rusia yang membuat negara itu bisa sangat mandiri. Sanksi yang diluncurkan tidak akan menjadi beban bagi Rusia, tetapi perlu bagi Moskow untuk bisa bertindak lebih jauh sebagai balasannya.

"Sanksi tidak harus membuat kami bagai benteng yang terkepung," kata Lavrov.

Pun jika Barat memperkuat sanksinya, Rusia akan menemukan jawaban karena sejauh ini Rusia mampu mengatasi masalah-masalahnya. Hal yang harus diingat saat ini adalah bagaina Rusia harus berhati-hati terhadap mitra Barat.

"Jika seseorang belum memahaminya - setiap hari Rusia membuktikan kemampuannya untuk memecahkan masalah apa pun, dan itu tidak akan mengubah cara hidupnya, kepercayaannya, hanya karena Barat marah dan menutup beberapa teknologi di sana," kata lavrov.

Ia menggarisbawahi bahwa Presiden Vladimir Putin selalu menyuarakan, khususnya dalam pidato terakhirnya pada konferensi pers besarnya, komitmennya untuk memperluas peluang bagi pengembangan masyarakat yang bebas, untuk prinsip-prinsip demokrasi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya