Berita

Beberapa fasilitas hancur karena Topan Rai yang melanda Filipina/Net

Dunia

Lebih dari Sepekan, Korban Tewas Topan Rai Filipina Terus Bertambah Menjadi 388 Jiwa

SENIN, 27 DESEMBER 2021 | 17:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jumlah korban tewas akibat Topan Rai yang melanda wilayah Visayas tengah dan Cebo di Filipina lebih dari sepekan lalu, terus bertambah. Otoritas setempat menyampaikan pada Senin (27/12) bahwa jumlah korban telah mencapai 388 orang.

Selain korban tewas, Kantor pertahanan sipil di Manila mengatakan dalam pembaruannya bahwa masih ada 60 orang yang dinyatakan hilang dan ratusan terluka.

Pejabat pertahanan sipil mengatakan lebih dari empat juta orang menerima bantuan topan di 430 kota besar dan kecil di mana sekitar 482.000 rumah rusak atau hancur.


Hingga saat ini lebih dari 300.000 orang masih berada di kamp-kamp pengungsian, dengan lebih dari 200.000 lainnya berlindung di rumah kerabat atau teman.

Topan Rai yang melanda bagian selatan dan tengah Filipina pada 16 dan 17 Desember, menumbangkan kabel listrik dan pepohonan serta menimbulkan banjir mematikan yang juga menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Beberapa penyintas menyamakan Topan Rai dengan Topan Super Haiyan, yang menyebabkan 7.300 orang tewas atau hilang di seluruh Filipina tengah pada 2013 dan tetap menjadi yang paling mematikan dalam catatan negara itu.

Saat ini Peerintah Filipina juga sedang fokus mengatasi ancaman baru pasca bencana yang muncul dalam beberapa hari terakhir, di mana ada sedikitnya 140 orang jatuh sakit diduga akibat terpapar air yang terkontaminasi.

“Delapan puluh orang menderita gastroenteritis akut di provinsi selatan Kepulauan Dinagat, sementara 54 orang dirawat karena diare di rumah sakit di pulau wisata tetangga Siargao,” kata wakil menteri kesehatan Maria Rosario Vergeire, seperti dikutip dari AFP.

“Pusat kota Cebu melaporkan 16 kasus diare,” katanya kepada wartawan.

“Kita semua tahu daerah-daerah ini mengalami gangguan air. Beberapa daerah masih memiliki air ledeng tetapi pipa-pipanya rusak sehingga ada kemungkinan kontaminasi,” kata Vergeire.

Vergeire mengatakan topan itu juga merusak lebih dari 4.000 dosis vaksin virus corona dan merusak 141 rumah sakit dan klinik, hanya 30 di antaranya yang telah kembali beroperasi penuh.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya