Berita

Ilustrasi Pertamina/Net

Politik

Puluhan Ribu Pengemudi Online Dirugikan, Rencana Mogok Kerja Pekerja Pertamina Dikecam

MINGGU, 26 DESEMBER 2021 | 21:57 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Rencana aksi mogok yang disuarakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mendapat kecaman dari banyak kalangan. Salah satunya Asosiasi Driver Online (ADO).

Ketua Umum ADO, Taha Syarafil mengatakan, ia mengecam rencana aksi pekerja Pertamina karena akan berdampak luas bagi masyarakat, termasuk para pengemudi online.

Taha menjelaskan, pihaknya mengaku khawatir jika ancaman mogok dilakukan, selain pelayanan Pertamina terganggu juga akan berimbas pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Dampaknya, kata Taha, tentu puluhan ribu pengemudi online yang rutin mencari uang setiap hari.

Ia menyarankan, masalah antara pekerja dan Pertamina diselesaikan dengan cara dialog. Dengan demikian masalah diselesaikan secara efektif tanpa menimbulkan masalah baru.

"Seharusnya serikat pekerja berpikir, agar kinerja pendapatan Pertamuna bertabah baik. Bukan melakukan aksi mogok kerja," demikian kata Taha, Minggu (26/12).

Merespons dinamika di Pertamina, Taha kemudian mengulas tentang perbedaan pendapatan pengemudi online dengan pekerja perusahaan pelat merah penyedia minyak itu.

Diungkapkan Taha, kalkulasi ADO, rata-rata pendapatan pengemudi online sehari berkisar Rp 150-200 ribu. Secara detail, setiap pengemudi online hanya membawa uang dari hasil kerjanya sebesar Rp 80 ribu.

Bukan itu saja, catatan ADO, di beberapa daerah bahkan hanya mendapatkan penghasilan di bawah upah minimum.

Organisasi ADO, dijelaskan Taha, terdiri dari puluhan ribu pengemudi dengan sebaran di 16 provinsi se-Indonesia.

Atas dasar itu, ancaman mogok yang akan dilakukan di masa libur natal dan tahun baru jelas akan merugikan pengemudi online.

"Dimana empatinya? kalau mereka sampai melakukan aksi pekerjaan kita terganggu," demikian kekhawatiran Taha.

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mengancam akan melakukan mogok kerja pada Rabu (29/12) mendatang.

Mogok kerja rencananya dilakukan selama 10 hari.  

Rencana mogok kerja yang menurut Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama karena faktor gaji tidak benar dan sudah diluruskan. 

Komisaris Independen Pertamina, Iggi Haruman Achsien menjelaskan, di Pertamina saat ini sedang dibahas tentang program agile working. Program itu nantinya akan memberi kesempatan pada karyawan untuk memilih skema working from home (WFH) dan working from Office (WFO).

Pekerja yang memilih WFH nantinya dengan sendirinya tidak menerima komponen biaya transportasi dalam setiap struktur gaji yang diterima.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya