Berita

Penasihat Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi/Net

Dunia

Wang Yi: Taiwan Bukan Pion Politik Washington, Tapi "Pengembara" yang Akan Kembali Pulang ke China

SENIN, 20 DESEMBER 2021 | 16:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Taiwan bukanlah pion yang dapat digunakan untuk bermain catur politik, tetapi "pengembara" yang pada akhirnya akan bersatu kembali dengan China.

Begitu disampaikan Penasihat Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat menyampaikan pidato pada konferensi kebijakan luar negeri di Beijing, Senin (20/12) waktu setempat.

Dalam pidatonya, Wang dengan tegas menuduh Washington mencoba merusak status quo di Selat Taiwan dengan memperlakukan negara kepulauan yang akui China sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayahnya itu sebagai bidak catur kecil.


Menggemakan retorika Presiden China Xi Jinping, Wang mengatakan bahwa reunifikasi Taiwan dengan China adalah masalah waktu.

“China harus dan akan dipersatukan kembali,” tegasnya, seperti dikutip dari RT.

Dia mencatat bahwa saat ini telah tumbuh dukungan untuk prinsip 'Satu-China' di seluruh dunia, mengacu pada keputusan baru-baru ini oleh pemerintah Nikaragua untuk memutuskan hubungan dengan Taipei.

“Sepuluh hari yang lalu, kami melanjutkan hubungan diplomatik dengan Nikaragua. Jumlah total negara (yang memiliki hubungan diplomatik dengan China) telah meningkat menjadi 181, dan konsensus satu-China telah dikonsolidasikan secara internasional,” katanya.

Ketegangan atas masalah Taiwan telah meningkat sejak Presiden AS Joe Biden mempererat hubungan Amerika dengan pulau itu, sejalan dengan kebijakan lama AS tentang 'ambiguitas strategis' yang ditandai dengan pengiriman senjata senilai 32 miliar dolar AS sejak 2009.

Kapal perang AS juga secara rutin melintasi Selat Taiwan, membuat marah Beijing, yang menganggapnya sebagai ancaman bagi stabilitas regional.

Awal bulan ini, Pentagon kembali menambah tegang situasi dengan pernyataan tanpa bukti yang menyebutkan bahwa Beijing kemungkinan sedang mempersiapkan invasi untuk merebut Taiwan dengan paksa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya