Berita

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari terakhir KTT para menteri luar negeri G7 di Liverpool, Inggris, pada 12 Desember 2021/Net

Dunia

Pengamat Tiongkok: Kunjungan Blinken ke Indonesia dan Malaysia, Upaya Washington Paksa ASEAN Pilih China atau AS

SENIN, 13 DESEMBER 2021 | 14:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pengamat China ikut mengomentari rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Indonesia, Malaysia, dan Thailand, pada Senin (13/12).

Menurut situs web Departemen Luar Negeri AS, topik kunjungan resmi Blinken akan berkisar pada sejumlah topik termasuk menekankan pentingnya kemitraan antara AS dan ketiga negara anggota ASEAN, membangun rantai pasokan yang tangguh, pemulihan ekonomi pascapandemi, dan mengatasi masalah Myanmar.

Para ahli China berpendapat bahwa tujuan  perjalanan Blinken adalah untuk mendesak ASEAN memihak antara China atau AS di tengah kekhawatiran Washington bahwa Beijing semakin agresif di kawasan.

Namun, Koh King Kee, Presiden Center for New Inclusive Asia in Malaysia, mengatakan akan sulit bagi AS untuk melakukan misi tersebut, terutama di Malaysia.

"China telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 12 tahun berturut-turut. Dan Malaysia, sebagai mitra dagang terbesar kedua China di antara negara-negara ASEAN, perlu menarik investasi asing, terutama dari China, untuk membantu pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19," kata Koh, seperti dikutip dari Global Times, Minggu (12/12).

Koh juga mengatakan bahwa negara ASEAN akan berkaca pada penarikan pasukan AS dari Afghanistan ketika mereka memilih apakah akan untuk bersekutu dengan Washington.

"Anggota ASEAN kemungkinan besar akan mengambil isyarat dari penarikan AS yang kacau baru-baru ini dari Afghanistan tanpa berkonsultasi dengan sekutunya. Di mata banyak orang, AS adalah negara adidaya yang mementingkan diri sendiri yang tidak dapat dipercaya," katanya.

Sementara Chen Xiangmiao, asisten peneliti di Institut Nasional untuk Studi Laut Cina Selatan, mengatakan bahwa strategi Indo-Pasifik AS telah menjadi kekhawatiran yang berkembang bagi negara-negara ASEAN yang melihatnya sebagai faktor destabilisasi perdamaian regional.

"Contoh terbaru adalah kemitraan keamanan trilateral AUKUS antara AS, Inggris dan Australia," katanya.

Koh sebelumnya mengatakan bahwa AUKUS adalah front persatuan yang dipimpin AS dan komponen tambahan dari Strategi Indo-Pasifiknya untuk menahan China. Tetapi, katanya tidak ada negara ASEAN yang kemungkinan akan bergabung dengan 'NATO Asia' yang dipimpin AS.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya