Berita

Gedung KPK RI/Net

Politik

Penindakan Korupsi Tak Bisa Diukur dengan Kuantitatif

SENIN, 13 DESEMBER 2021 | 14:30 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Prestasi penindakan korupsi tidak bisa diukur dengan parameter persepsi apalagi secara kuantitatif.

Demikian disampaikan Ketua Umum Forum Politik Indonesia (FPI) Tamil Selvan soal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang dikatakan Presiden Joko Widodo turun berdasarkan hasil survei yang dirilis Transparancy International Indonesia (TII) pada tanggal 28 Januari 2021 bahwa IPK Indonesia berada pada skor 37 sementara pada tahun 2019 ada diposisi 40.

"Yang perlu diingat, Indonesia ini adalah negara terbesar ke empat di dunia. Lalu banyaknya penangkapan korupsi tidak berkorelasi linier terhadap prestasi penindakan korupsi, jadi tidak bisa diukur secara kuantitatif apalagi persepsi," kata Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/12).

Pengamat politik yang akrab disapa Kang Tamil ini mengatakan bahwa KPK dibawah kepemimpinan Firli memprioritaskan pada kasus-kasus besar yang memiliki parameter dampak yang lebih besar, dan dalam teori kepemimpinan hal itu sudah tepat menurutnya.

"Kalau kita lihat sudah 2 menteri yang ditangkap, juga Aziz Samsudin yang dianggap banyak pihak seolah kebal hukum. Ini bukti bahwa Firli mengedankan kualitas dari pada kuantitas, dan itu sudah sesuai dengan teori kepemimpinan agar menghentikan potensi damage paling besar terlebih dahulu," jelasnya.

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa KPK saat ini merupakan produk keberhasilan Jokowi dalam membawa hawa pengentasan korupsi yang objektif dan berorientasi pada kinerja lembaga bukan pribadi.

"Saya kira KPK kali ini adalah keberhasilan Jokowi dalam membentuk KPK sebagai kinerja lembaga bukan orang pribadi seperti yang lalu-lalu. Ini yang perlu dipertahankan menjadi gaya manajemen di KPK," tutupnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Bareng Gibran Hadir di Deklarasi GSN

Sabtu, 02 November 2024 | 15:47

Komisi V Ingatkan Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Menjelang Nataru

Sabtu, 02 November 2024 | 15:37

Harga CPO Meroket ke Level Tertinggi di Awal Bulan

Sabtu, 02 November 2024 | 15:09

Jenazah Kebakaran Pabrik Pakan Ternak Belum Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 02 November 2024 | 14:50

Lagi Santai Ngopi, Prajurit TNI Dikeroyok Ormas di Jaksel

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30

BKPM Bidik Investasi Rp1.900 Triliun di 2025 dari Sektor Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 14:29

Saham Eropa Menghijau, Indeks DAX Bangkit 0,93 Persen

Sabtu, 02 November 2024 | 14:04

Tumpukan Duit Judi Slot

Sabtu, 02 November 2024 | 13:54

3 Tersangka Baru Judi Slot8278 Terancam Penjara 20 Tahun

Sabtu, 02 November 2024 | 13:39

Tak Hanya iPhone 16, Pemerintah Juga Bakal Blokir IMEI Google Pixel

Sabtu, 02 November 2024 | 13:14

Selengkapnya