Berita

Politisi senior PKS, Muhammad Nasir Djamil/Net

Politik

Jawab Tantangan Politik Transaksional, Nasir Djamil: Demokrasi Harus Kita Sandingkan dengan Pancasila

RABU, 08 DESEMBER 2021 | 21:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Implementasi demokrasi di Indonesia memiliki tantangan untuk melahirkan pemimpin yang bisa menciptakan hidup dan kehidupan yang berketuhanan, berkesatuan, berkeadilan, dan berperikemanusian.

Politisi senior PKS, Muhammad Nasir Djamil menyampaikan, salah satu dampak dari demokarsi yang tidak memiliki landasan-landasan tersebut akan memunculkan ignorance leadership atau pemimpin yang kurang akan pengetahuan dan berkualitas.

Hal itu dia nilai sebagai tantangan sekaligus risiko dari negara yang menganut sistem demokrasi.

"Apalagi demokrasinya berjalan demokrasi transaksional, demokrasi rupiah, maka lahirlah demokrasi ignorance leadership, pemimpin yang tidak memiliki pengetahuan," ucap Nasir dalam acara diskusi  'Demokrasi Timur Berjaya (?)' di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (8/12).

Oleh karena itu, legislator asal Aceh ini berpendapat bahwa lembaga demokrasi maupun lembaga penunjang demorkasi harus dikuatkan. Karena menurut dia, seharusnya Indonesia menyandingkan sistem demokrasinya dengan Pancasila yang sesuai dengan arah pembangunan bangsa.

"Indonesia adalah negara hukum yang berdemokrasi, karena itu kita harus mengacu pada apa yang disebut dengan negara hukum, dan apa yang disebut dengan negara demokrasi. Dan kita juga punya Pancasila, maka demokrasi kita harus kita sandingkan dengan Pancasila," katanya.

Menurutnya, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang berketuhanan yang Maha Esa, demokrasi yang berkemanusiaan adil dan beradab, serta demokrasi Indonesia yang merajut persatuan Indonesia.

"Kita tidak bisa melihat mayoritas minoritas semuanya harus punya kesetaraan. Tapi memang problem demorkasi itu adalah hilangnya keseteraan itu. Jadi di mana-mana negara-negara demokrasi, yang namanya kesetaraan hak itu kemudian mengalami penurunan," tuturnya.

"Jadi memang demokrasi kita itu harus demokrasi yang mengedepankan musyawarah, dan demorkasi kita harus menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya