Berita

Menteri Sosial Tri Rismaharini/Net

Politik

Jika Risma Gantikan Tito, Partai Koalisi Pemerintah yang Lain Bisa Iri

RABU, 08 DESEMBER 2021 | 09:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Peranan PDI Perjuangan dalam pergantian posisi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dinilai akan menuai polemik apabila Menteri Sosial Tri Rismaharini jadi menggantikan Tito Karnavian. Sebab, cara tersebut akan membuat partai koalisi pemerintah lainnya saling berebut.

Demikian dipaparkan pengamat kebijakan publik, Asep Warlan Yusuf, yang menilai partai koalisi pemerintah akan bertanya-tanya, mengapa PDIP yang menggantikan jabatan Mendagri.

Padahal, partai lainnya pun dinilai memiliki hak yang sama dengan PDIP untuk menempati posisi tersebut.


"Ini menjadi ajang rebutan. Tapi ketika Presiden menyatakan jabatan Mendagri tidak jadi rebutan dan tidak dipolitisisasi akan lebih aman. Mestinya harus menyatakan itu. Jadi jangan sampai jadi rebutan para pimpinan elite politik yang berkoalisi," papar Asep yang juga Gurubesar Universitas Parahyangan (Unpar) itu, Selasa (7/12).

"Misalkan, saat PAN bergabung dengan pemerintah, jangan-jangan juga meminta posisi menteri. Walaupun itu agak jauh dari PAN karena belum pernah mempunyai jasa untuk pemenangan Presiden," lanjutnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Kendati begitu, dalam kondisi saat ini, jabatan Mendagri dinilai paling strategis dijabat kader PDIP. Sebelumnya, Tjahjo Kumolo yang merupakan kader PDIP yang saat ini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) meninggalkan kursi Mendagri lalu digantikan dengan Tito

Tetapi, tegas Asep Warlan, jika PDIP keukeuh menggantikan Tito dengan Risma akan menimbulkan kecemburuan partai-partai koalisi. Hal tersebut tidak akan bagus bagi Presiden Joko Widodo.

"Tapi kalau orang-orang netral yang mengisi jabatan Mendagri akan lebih aman bagi Presiden. Tidak menjadi kecemburuan partai-partai koalisi, karena posisi Mendagri sangat strategis seperti kependudukan maupun KPU. Kalau nanti memang jabatan Mendagri diisi dari PDIP akan jadi bahan gunjingan elite-elite partai," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya