Berita

Peta Laut Natuna Utara/Net

Politik

Di Balik Protes, China Kecewa Tak Diajak Ngebor di Natuna Utara

SELASA, 07 DESEMBER 2021 | 17:00 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Aksi protes yang dilakukan oleh China terhadap pemerintah Indoensia atas pengeboran minyak dan gas alam di wilayah perairan Laut Natuna Utara ditengarai karena perusahaan negara tersebut tidak dilibatkan.

Begitu dikatakan anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan dalam diskusi virtual RMOL World View dengan tema "Natuna Utara Punya Indonesia", Selasa (7/12).

Dijelaskan Farhan, secara prinsip protes tersebut dilayangkan karena China mengklaim batas Laut Natuna Utara sebagai wilayah mereka dengan berdasarkan sembilan garis putus-putus atau nine dashed-line.


"China mengklaim bahwa itu daerah laut mereka dengan menggunakan nine dashed line yang kemudian mereka memprotes 'jangan drilling dong, kalau pun mau drilling harus menggunakan perusahaan Tiongkok'," ujar Farhan.

Dikatakan legislator Partai Nasdem ini, perusahaan pengeboran yang mengerjakan adalah korporasi dari Rusia dan Inggris, yaitu Harbour Energy.

"Seperti kita tahu perusahaan yang mendapatkan kontrak untuk melakukan drilling eksplorasi itu adalah perusahaan Rusia dan Inggris," katanya.

Lanjut Farhan, adapun pengeboran itu saat ini sudah selesai. Tepatnya, berlangsung sejak Januari sampai Agustus 2021.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya