Berita

Ketua DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti/Ist

Politik

Ketua DPD RI: Visi Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur Masih Jauh

SABTU, 27 NOVEMBER 2021 | 07:49 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

RMOL. Generasi muda Indonesia perlu mempersiapkan diri menyambut Indonesia Emas di tahun 2045.

Ketua DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti menjelaskan, peran pemuda dan mahasiswa penting dalam menyukseskan Indonesia Emas.

Indonesia Emas yang dimaksud LaNyalla adalah pada tahun 2045, ada beberapa momentum penting. Pertama, usia Republik Indonesia genap 100 tahun.


Kedua, pada tahun itu terjadi ledakan jumlah penduduk usia produktif. Pada tahun itu, Indonesia juga diprediksi termasuk dalam negara berpenghasilan tinggi dan masuk dalam urutan negara 5 besar di dunia.

"Untuk menghadapi hal itu, Indonesia harus mempersiapkannya dengan matang," kata LaNyalla dalam acara Indonesia Youth Festival 2021 Melompat Maju yang bertema “Menyongsong Indonesia Emas 2045” secara virtual, Jumat malam (26/11).

LaNyalla mengurai, pemerintah telah menyusun roadmap menuju Indonesia 2045 dengan empat pokok pembangunan prioritas. Pertama, pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kedua, pembangunan ekonomi berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan di luar Jawa dan keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Keempat prioritas itu dirangkum dalam satu kalimat, yaitu “Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur”.

"Namun situasi global terkadang membuat sesuatu tak berjalan sesuai rencana. Seperti misalnya turbulensi akibat pandemi Covid-19 yang tidak pernah kita duga. Sehingga beberapa rencana menjadi gagal dan terhambat," tegasnya.

Untuk saat ini, LaNyalla berpandangan bahwa visi besar “Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur” masih jauh.

"Hari ini kita melihat sendiri ketimpangan penguasaan kekayaan, di mana kurang dari 2 persen penduduk Indonesia menguasai hampir separuh kekayaan Indonesia. Jika ini dibiarkan tentu akan sulit mewujudkan 4 kata dalam visi Indonesia Emas 2045 itu," urainya.

Oleh karena itu, arah perjalanan bangsa harus dikoreksi agar roadmap yang telah disusun pemerintah dapat terwujud dan Indonesia ke depan lebih baik.

"Kami di DPD RI memandang, koreksi yang bisa dilakukan adalah dengan meninjau ulang Amandemen Konstitusi di tahun 1999 hingga 2002 lalu. Karena hasilnya membuat Indonesia menjadi negara liberal kapitalistik," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya