Tini Ismiyani, mantan dosen UI yang kini berjualan arem arem mie/Ist
Musibah pandemi Covid-19 yang telah melanda selama hampir dua tahun ternyata bisa menjadi peluang bagi orang-orang yang berpikir kreatif.
Seperti yang dirasakan Tini Ismiyani, seorang dosen Universitas Indonesia (UI) yang justru mampu bertahan di kondisi serba sulit ini dengan melihat peluang usaha kuliner.
Tini bahkan memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai dosen selama 12 tahun demi menekuni usaha kuliner arem-arem mie.
“Menjadi dosen adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat sebagai tenaga pendidik. Sedangkan menjadi pengusaha juga pengabdian untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian banyak orang," kata Tini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/11).
Tini terbilang berani mengambil keputusan dengan meninggalkan status dosen UI sejak tahun 2020. Kini, ia menjadi pemilik Arem Arem Mie Aremie Hj. Rully yang berlokasi di jalan Kelapa Dua Raya, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
“Jangan takut bermimpi, berani mencoba dan terus belajar. Jangan takut kegagalan jatuh karena itu adalah cara terbaik untuk bisa melompat lebih tinggi,†tambahnya.
Ia lantas menceritakan awal mula serius menekuni usaha kulinernya. Pada awalnya, ia mengerjakan usahanya seorang diri. Dibantu suaminya, ia harus bangun sekitar pukul 02.00 pagi untuk membuat arem-arem mie, makanan sejenis lontong yang terbuat dari bahan dasar mie.
Seiring perjalanan waktu, pesanannya makin banyak. Hingga akhirnya mereka memutuskan membuka gerai di rumah dibantu beberapa adiknya.
"Karena banyak pesanan, akhirnya kami memutuskan membuka gerai dan fokus ke pengembangan usaha. Saya lihat usaha ini bisa bermanfaat membuka lapangan pekerjaan," lanjutnya.
Hanya dalam waktu setahun, Aremie Hj. Rully yang mengandalkan resep sang ibunda kini telah memiliki lima gerai dan memperkerjakan 15 orang karyawan. Setiap bulan, ia bisa memproduksi hingga 9 ribu butir arem-arem mie.
Selain di Depok, juga terdapat di Stasiun MRT Lebak Bulus, Kemang, Kemanggisan, dan Kelapa Gading.