Berita

Republika Srpska dari klan Serbia, Milorad Dodik/Net

Dunia

Ribut-ribut Pemisahan Wilayah, Perang Saudara Mengintai Bosnia dan Herzegovina

KAMIS, 25 NOVEMBER 2021 | 06:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Situasi yang memanas di Bosnia dan Herzegovina dikhawatirkan dapat mengobarkan kembali perang saudara di negara itu.

Parlemen Eropa memperingatkan pada Rabu (24/11) menyusul perdebatan yang berlangsung mengenai rencana pemimpin Republika Srpska dari klan Serbia, Milorad Dodik, untuk memisahkan wilayahnya dari negara bagian.

Serbia telah lama mengusulkan pemisahan negara mini mereka dari Bosnia.

Pemimpin daerah kantong Republika Srpska yang didominasi Serbia mengumumkan rencana untuk membentuk tentara, otoritas pajak, dan peradilan entitas sendiri pada akhir November.

Usulan itu tentu saja mengundang kecaman, terutama dari Partai Rakyat Eropa.

“Ini memberikan sinyal yang sangat buruk dan bisa kembali memicu konflik dan kekerasan etnis,” kata Andrey Kovatchev, salah satu anggota partai, seperti dikutip dari Euro News.

Komentar Kovatchev mendapat tanggapan positif dari kelompok Aliansi Progresif Sosialis dan Demokrat.

“Dua puluh lima tahun setelah perang saudara, di mana lebih dari 100.000 orang kehilangan nyawa, Bosnia dan Herzegovina kembali berada di ambang kehancuran,” katanya. “Itu bisa menandai kembalinya kekerasan tahun 90-an.”

Dia meminta Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi, jika perlu, untuk menjaga integritas teritorial Bosnia.

Lebih dari 100.000 orang tewas selama perang saudara Bosnia pada paruh pertama tahun 1990-an, setelah pecahnya bekas Yugoslavia.

Sebuah perjanjian damai pada tahun 1995 membagi Bosnia menjadi dua wilayah: Republika Srpska yang dikuasai Serbia dan Federasi Bosnia-Kroasia.

Kedua daerah memiliki otonomi yang luas tetapi tetap dihubungkan oleh lembaga-lembaga bersama tertentu, khususnya kepresidenan multi-etnis, parlemen, tentara, kehakiman tertinggi dan administrasi pajak.

Dodik memperingatkan bahwa jika Barat mencoba mengganggu rencananya, dia akan meminta bantuan "teman-teman" Bosnia-Serbianya.

Banyak yang mengetahui bahwa Dodik memiliki dukungan diam-diam dari Rusia dan Serbia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya