Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

Lebih Dipercaya Masyarakat, Saleh Daulay: Sudah Waktunya Indonesia Produksi Vaksin Covid-19 Sendiri

SELASA, 23 NOVEMBER 2021 | 19:42 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mendorong pemerintah menyegerakan produksi vaksin dalam negeri.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, dengan mengandalkan vaksin impor, selain negara mengeluarkan biaya besar, faktanya produk dalam negeri lebih dipercaya masyarakat.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menjelaskan, sebagian masyarakar lebih antusias menggunakan vaksin produk dalam negeri.


Ia melihat masyarakat bukan hanya karena faktor kecintaan pada produk dalam negeri, melainkan karena lebih percaya pada khasiatnya.

Saleh kemudian mengungkapkan, Indonesia telah menjadi pengekspor vaksin ke lebih dari 140 negara.

Ia berpendapat, sudah saatnya Indonesia memproduksi vaksin dari hasil karya anak negeri dan digunakan untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat.

Bahkan, ia meyakini tidak menutup kemungkinan vaksin Covid-19 buatan Indonesia menjadi komoditas ekspor.

"Sebab, selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara produsen vaksin terbesar di dunia. Kita bahkan telah mengekspor vaksin ke 140 negara lebih. Tidak tertutup kemungkinan untuk dieskpor juga,” kata Saleh, Selasa (23/11).

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini mengusulkan, pemerintah mengekspor vaksin ke sejumlah negara. Mengingat vaksin nusantara sudah dilegalisir oleh WHO dan dinyatakan terbaik.

"Kalau kita bisa ekspor kan ada kebanggaan tersendiri. Setidaknya, kita bisa bantu negara-negara lain. Untuk menuju ke situ, ya kita harus pakai untuk kebutuhan kita sendiri dulu,” katanya.

Dia menambahkan, Pesiden Jokowi selama ini selalu mendukung pemakaian produk dalam negeri, termasuk vaksin.

Dalam pandangan Saleh, seharusnya penggunaaan produk dalam negeri tidak hanya sekedar himbauan. Apalagi, pemerintah juga menyediakan anggaran yang tidak sedikit untuk riset dan pengembangan produk lokal.

"Presiden sangat berpihak pada penggunaan komoditas dalam negeri. Kalau selama ini kita masih memakai vaksin luar, itu karena kedaruratan saja. Kalau sudah bisa produksi sendiri, tentu lebih baik memakai produk sendiri,” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya