Berita

Mantan Presiden AS Donald Trump mendapatkan sabuk hitam kehormatan dari World Taekwondo Headquarters (WTH)/Net

Dunia

Dapat Sabuk Hitam Taekwondo, Donald Trump Malah jadi Bulan-bulanan Warganet

SELASA, 23 NOVEMBER 2021 | 15:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Nama Donald Trump tampaknya tidak ada habis-habisnya memicu kontroversi. Seperti halnya ketika ia menerima sabuk hitam kehormatan taekwondo dari World Taekwondo Headquarters (WTH).

Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 itu mendapatkan sabuk hitam kehormatan dari WTH di kediamannya di Mar-a-Lago pada Jumat (19/11).

Di Facebook, Trump tampak membagikan potret dirinya yang memakai seragam taekwondo lengkap dengan sabuk hitam, bersama dengan Presiden WTH Lee Dongsup.

"Merupakan kehormatan bagi saya untuk menerima Sertifikat Kehormatan Dan, dan saya pikir taekwondo adalah seni bela diri yang luar biasa untuk pertahanan diri," ujar Trump.

Namun pencapaian Trump itu tampaknya tidak diapresiasi oleh warganet.

Dikutip The Independent, pria 75 tahun itu dinilai tidak layak untuk mendapatkan sabuk hitam tingkat sembilan.

Gelar kehormatan tersebut biasanya hanya diberikan kepada guru seni bela diri yang berpengalaman, dan membutuhkan pelatihan serta pengajaran taekwondo selama bertahun-tahun.

"Sebagai seseorang yang benar-benar mendapatkan sabuk hitam mereka di taekwondo, saya tidak senang dengan ini. Gelar kesembilan adalah peringkat grandmaster. Sulit dipercaya," cuit seorang pengguna di Twitter.

"Mengapa seorang Amerika keturunan Asia memberikan penghargaan apa pun kepada Trump setelah apa yang dia lakukan untuk menjelek-jelekkan komunitas Asia?" cuit pengguna lainnya.

“Trump mendapat sabuk hitam dari menyempurnakan seni Kung-Flu, bukan Taekwondo. Itu terinspirasi oleh retorika rasisnya seputar Covid-19," sindir yang lain, merujuk pada retorika anti-Asia Trump seputar Covid, di mana ia menyebut Covid-19 sebagai "Flu Wuhan", "Flu China", dan "Kung-Flu".

Sementara itu, WTH menegaskan, pemberian gelar kehormatan kepada Trump tidak bersifat politis, meski masih belum jelas mengapa mantan presiden itu menerimanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya