Berita

Aksi protes warga Afghanistan di Kandahar pada Selasa, 14 September 2021/Net

Dunia

China: Sanksi AS adalah Hukuman Kolektif bagi Seluruh Rakyat Afghanistan

SELASA, 23 NOVEMBER 2021 | 08:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China menjadi salah satu pihak yang sangat vokal dalam mendesak Amerika Serikat (AS) dan dunia internasional untuk segera mencairkan aset milik Afghanistan.

Dalam sebuah pengarahan kepada wartawan pada Senin (22/11), jurubicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan sanksi yang diberlakukan oleh AS hanya memperburuk krisis kemanusiaan di Afghanistan.

"Sanksi sepihak, dan terutama pembekuan aset asing Afghanistan, adalah hukuman kolektif bagi seluruh rakyat Afghanistan, yang memperburuk bencana kemanusiaan di negara itu," kata Zhao, seperti dikutip Sputnik.


Zhao mencatat, aset yang dibekukan tidak boleh digunakan sebagai alat tawar-menawar untuk ancaman dan intimidasi. Sebaliknya, aset harus dikembalikan ke pemilik sebenarnya sesegera mungkin.

Pada saat yang sama, Zhao menekankan bahwa komunitas internasional harus memperkuat kerjasama dan koordinasinya untuk memberikan bantuan dan dukungan yang tepat waktu kepada Afghanistan.

"China, sebagai tetangga yang ramah dan teman setia Afghanistan, dalam kerangka kemampuannya, memberikan bantuan dalam rekonstruksi damai dan pembangunan ekonomi negara itu," tambah Zhao.

Pada September, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Beijing memutuskan untuk segera memberikan bantuan senilai 200 juta yuan kepada Afghanistan, sebagian dalam bentuk makanan, barang musim dingin, vaksin dan obat-obatan Covid-19.

Sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada pertengahan Agustus, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional telah menangguhkan bantuan keuangan yang sebelumnya menyumbang hampir 75 persen dari pengeluaran publik Afghanistan, sementara AS membekukan miliaran dolar aset milik Bank Sentral Afghanistan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya