Berita

Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini/Net

Politik

Didik J Rachbini: Kalau Saya Jadi Presiden, Kenapa Mesti Melihara Alap-alap?

RABU, 17 NOVEMBER 2021 | 00:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Keberadaan sejumlah orang yang kompetensinya diragukan namun bisa menduduki posisi komisaris di sejumlah BUMN masih terus menuai kritikan keras dari masyarakat. Alhasil, Menteri BUMN Erick Thohir yang berlatar belakang seorang profesional pun dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Erick itu profesional, dia tidak boleh mengalah pada pemain band itu, siapa itu? Abdee Slank,” ucap Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini, di gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (16/11).

"Sebetulnya proses politik itu, demokrasi itu indah, tapi kalau diacak-acak enggak karu-karuan jadi berat. Pemilu itu kontrak antara presiden, anggota DPR dengan rakyat. Prosesnya itu. Ini kontraknya lewat pemilu,” sambungnya.

Didik menambahkan, dalam pemilu terjadi proses kampanye. Begitu selesai muncul lah presiden pilihan dari civil society itu sendiri. Di tengah-tengah ada kelompok yang menjadi tim pemenangan yang mendapatkan tempat karena jasanya membantu meramaikan kampanye.

Menurut Didik, orang-orang yang seperti itu seharusnya tidak perlu masuk ke dalam pemerintahan.

“Di tengah-tengah ini sekarang ada alap-alap ada tikus-tikus, namanya relawan itu yang dia tidak di masyarakat, bukan NU, bukan Muhammadiyah, tapi bukan negara. Ini hidup dan lucunya dipelihara oleh manusia-manusia yang jadi state itu, oleh gubernur oleh pemerintah. Itulah yang merusak demokrasi sebetulnya,” jelasnya.

"Kalau saya jadi presiden, saya kan sudah punya polisi, punya guru, punya macam-macam, punya anggaran, kenapa mesti melihara alap-alap? Dan alap-alapnya masuk ke sana masuk ke sini,” tegas Didik.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Indonesia Butuh Banyak Dokter Spesialis Jantung

Jumat, 01 November 2024 | 19:59

Pembangunan Tol Jagoratu 2025 Diyakini Tingkatkan Kunjungan Pariwisata dan Ekonomi Sukabumi

Jumat, 01 November 2024 | 19:49

Polisi Geledah Kementerian Komdigi

Jumat, 01 November 2024 | 19:34

Fraksi PKS Dorong Perubahan RUU Perikanan dan UU Kelautan

Jumat, 01 November 2024 | 19:30

Suswono Jangan Recoki Parpol Lain

Jumat, 01 November 2024 | 19:23

Prabowo Makan Malam dengan Ridwan Kamil, Pengamat: Bentuk Nyata Dukungan

Jumat, 01 November 2024 | 18:30

Polres Sukabumi Tangkap Gunawan "Sadbor" Terkait Judi Online

Jumat, 01 November 2024 | 18:06

Halal Kulture Market Potensi Lahirkan Ekosistem Muslim Muda

Jumat, 01 November 2024 | 18:02

Aji Assul Diingatkan untuk Konsisten Melawan Rezim Matakali

Jumat, 01 November 2024 | 17:52

Israel Bombardir Kamp Pengungsi Gaza Tengah, 47 Tewas

Jumat, 01 November 2024 | 17:35

Selengkapnya