Berita

FBI/Net

Dunia

Hacker 19 Tahun Bobol Email FBI, Kirim 100 Ribu Surat Palsu

MINGGU, 14 NOVEMBER 2021 | 09:06 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Biro Investigasi Federal (FBI) dilaporkan menjadi target serangan hacker. Setidaknya 100 ribu email palsu dikirim dari server surat FBI pada Sabtu (13/11).

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip The Globail Mail FBI mengonfirmasi seragan tersebut dan menyebutnya masih berlangsung.

"FBI dan CISA mengetahui insiden pagi ini yang melibatkan email palsu dari akun email @ic.fbi.gov," bunyi pernyataan itu.

“Perangkat keras yang terkena dampak diambil offline dengan cepat setelah ditemukan masalah," tambahnya.

Sebuah organisasi nirlaba yang melacak email ancaman siber, The Spamhaus Project, mengatakan ada dua kampanye email pada pukul 5 pagi dan 7 pagi pada Sabtu.

Menurut telemetrinya, Spamhaus percaya setidaknya 100 ribu kotak surat terkena, tetapi mengatakan serangan itu berpotensi jauh lebih besar.

Dikatakan alamat penerima tampaknya telah diambil dari American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang juga merupakan registri internet untuk Kanada.

FBI tidak mengatakan alasan di balik email tersebut karena ini adalah situasi yang sedang berlangsung.

Menurut Spamhaus, email tersebut memiliki subjek “Urgent: Threat actor in systems", memperingatkan kemungkinan serangan siber dan ditandatangani oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri, meskipun FBI adalah bagian dari Departemen Kehakiman.

Email tersebut juga mengidentifikasi Vinny Troia sebagai aktor ancaman yang terkait dengan kelompok peretasan The Dark Overlord.

Faktanya, Troia adalah pendiri perusahaan cybersecurity Night Lion Security, yang merilis laporan terperinci tentang The Dark Overlord pada tahun 2020.

Spamhaus mengatakan email itu bisa menjadi pembunuhan karakter Troia dari kelompok peretasan.

Laporan Night Lion mengatakan kelompok itu, yang dipimpin oleh Christopher Meinuer yang berusia 19 tahun, bertanggung jawab atas 30 persen pelanggaran data global non-kartu kredit antara 2016 dan 2020 dan memeras Disney dan Netflix pada 2017.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya