Berita

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin/Net

Politik

Ali Ngabalin: Kelompok yang Birahi Politiknya Tidak Terbendung Ingin Erick Thohir Diganti

MINGGU, 14 NOVEMBER 2021 | 08:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Orang-orang yang memfitnah dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk mereshuffle Erick Thohir dari jabatan Menteri BUMN memiliki niatan terselubung. Yaitu, mereka ingin agar jabatan itu beralih kepada “tuan” mereka.

Begitu kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Minggu (14/11).

Menurutnya, Erick Thohir sejak awal bergabung dengan Joko Widodo hingga menjadi Menteri BUMN telah menjalankan misi kenabian. Salah satunya dengan menjalankan akhlak sebagai acuan kerja BUMN. Hal ini seperti Rasulullah SAW yang diutus untuk memperbaiki akhlak dan budi pekerti manusia.

Sehingga kata Ali Ngabalin, jika BUMN dipimpin oleh orang yang tidak punya kompetensi atau orang yang belum selesai dengan urusan dunianya, maka akan sangat berbahaya.

"Nah Erick ini sudah selesai dengan dunia. Urusan Erick sudah selesai dengan dirinya. Itu sebabnya, kenapa orang menggunakan berbagai macam cara untuk memfitnah dan mengadu domba Pak Erick dengan KPK," ujarnya.

Bahkan kata Ali Ngabalin, ada juga pihak-pihak yang membenturkan Erick dengan PDI Perjuangan yang merupakan partai penguasa di pemerintahan saat ini.

Singkatnya, Ali Ngabalin ingin mengatakan bahwa kelompok yang birahi politik atau nafsu kekuasaannya sudah tidak terbendung lagi, maka mereka akan membuat desakan agar Presiden Jokowi mereshuffle menteri berprestasi seperti Erick Thohir.

Mereka yang lapar dan haus kekuasaan ini, sambungnya, memiliki tuan yang disiapkan untuk mengisi posisi yang mereka ganggu.

“Orang yang birahi politiknya tak terbendung ingin Jokowi ganti Erick Thohir. Tapi dia lupa kalau Jokowi jauh lebih pintar dari mereka,” ujarnya.

“Orang lapar, haus kekuasaan. Ya ada bohirnya," pungkas Ali Ngabalin.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya