Berita

Monumen Covid-19 di Kota Bandung/Ist

Nusantara

Ridwan Kamil: Nasionalisme Pihak yang Menolak Monumen Covid-19 Patut Dipertanyakan

SABTU, 13 NOVEMBER 2021 | 05:36 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pembangunan Monumen Covid-19 di Kota Bandung yang didedikasikan untuk tenaga kesehatan menuai pro dan kontra. Monumen Covid-19 ini dinilai sebagai upaya politisasi korban virus corona yang wafat dan namanya ditulis di bangunan monumen tersebut.

Merespons hal tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, monumen Covid-19 merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa mereka yang berjuang melawan pandemi Covid-19.

Sebagaimana pesan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, tegas Ridwan Kamil, bangsa ini tidak boleh sekali-sekali melupakan sejarah.


“Pertanyaannya sederhana, apa alasannya menolak penghormatan terhadap pahlawan? Bung Karno bilang jangan sekali-kali melupakan sejarah,” ujar Emil, sapaan akrabnya, Kamis (11/11).

Emil justru mempertanyakan nasionalisme mereka yang menolak Monumen Covid-19 dalam menghargai jasa pahlawan. Menurutnya, bulan November adalah momentum untuk memberi penghormatan terhadap jasa pahlawan.

“Bagi mereka yang tidak menghargai pahlawan, rasa kebangsaan dan nasionalismenya patut dipertanyakan,” ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Mantan Walikota Bandung tersebut menegaskan, pembangunan monumen tersebut direncanakan sebelum pandemi Covid-19. Ia mengaku, tidak ada niatan ditujukan kepada para nakes.

“Saya berkali-kali klarifikasi itu dibangun sebelum Covid-19. Sebelumnya tidak didedikasikan untuk pahlawan, setelah jadi ya sudah mumpung itu ada momen Covid-19 dan sekarang surut kita dedikasikan,” jelasnya.

Sekelompok aktivis yang tergabung dalam Aliansi Nano menganggap pembangunan Monumen Covid-19 bermasalah. Mereka menolak politisasi korban Covid-19 yang wafat dan namanya ditulis dalam monumen tersebut.

Bahkan Ketua Presidium Aliansi Nano Jabar, Herry Mos mengatakan, keputusan menulis nama korban Covid-19 sarat dengan nuansa politisasi dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya