Berita

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution/Net

Politik

Jokowi Sedih Dikerdilkan, Demokrat: Karena Kegagalan Revolusi Mental

JUMAT, 12 NOVEMBER 2021 | 14:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut pihaknya dihormati negara lain, namun dikerdilkan di negeri sendiri terus menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menilai wajar jika warga negara Indonesia merasa kecewa dengan mantan Walikota Solo itu. Menurutnya, Jokowi gagal dalam program revolusi mental yang kerap digaungkan sejak periode pertamanya.

"Jika revolusi mental yang digaungkan sejak 2014 terwujud, Bapak Presiden pasti tidak akan mengeluarkan pernyataan atau keluhan seperti itu," kata Syahrial kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat siang (12/11).

Menurutnya, jika kebanggaan warga bangsa hanya dilihat dari indikator pembangunan fisik, infrastruktur saja tetapi di sisi lain justru tidak mampu memeratakan atau mendemokratisasi ide, maka hal itu adalah satu kemunduran sendiri.

"Ukuran keberhasilan pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat. Bukan pembangunan yang bersumber dari utang dan kemudian menjadi beban rakyat di kemudian hari," tegasnya.

Atas dasar itu, politikus Demokrat ini menyatakan bahwa dukungan pembangunan harus juga melibatkan seluruh elemen masyarakat. Tidak boleh dibatasi kelompok pendukung, buzzeRp dan melahirkan oligarki. Sehingga rakyat cenderung jadi objek.

"Banyak pakar kehilangan kepakarannya akibat dukungan dan arah kebijakan disupport oleh buzzeRp. Perbedaan dinilai sebagai lawan, bukan kebhinnekaan ide. Dan umumnya dilakukan kelompok-kelompok yang diragukan kemampuannya secara intelektual dan berdemokrasi," pungkasnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menyebut kebanggaan dunia terhadap Indonesia saat dirinya dihormati di mata dunia. Hal itu dirasakan Jokowi pasca pulang dari kunjungan kerjanya ke luar negeri, baik itu KTT G20 dan KTT di Glasgow.

Namun, hal berbeda saat dipandang oleh warga bangsanya sendiri.

"Tetapi yang sering saya sedih, posisi semakin dihargai dihormati dipandang oleh negara lain tapi di negara sendiri dikerdilkan. Padahal pada posisi sebagai bangsa yang dihormati, warga negara Indonesia merasakan (juga) akan kehormatan itu," kata Jokowi, saat hari jadi Partai Nadem yang ke-10, seperti dikutip dari siaran daring, Kamis (11/11) kemarin.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya