Berita

Bentrokan antara junta militer Myanmar dan pasukan etnis di Rakhine/Net

Dunia

Bentrokan dengan Junta Myanmar Pecah di Rakhine, Dewan Keamanan PBB Bersuara

KAMIS, 11 NOVEMBER 2021 | 12:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Gejolak situasi di Myanmar masih belum usai. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga kembali menyuarakan keprihatinan mendalam atas kerusuhan yang terjadi di Myanmar.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (10/11), Dewan Keamanan PBB menyoroti laporan mengenai bentrokan antara pasukan junta dan pejuang dari kelompok militan utama di negara bagian Rakhine.

Dewan Keamanan PBB memperingatkan bahwa perkembangan terakhir di Myanmar menimbulkan tantangan serius khusus bagi pemulangan pengungsi Rohingya secara sukarela, aman, bermartabat, dan berkelanjutan.

Berdasarkan laporan dari AFP, bentrokan itu diungkap oleh seorang jurubicara pemberontak mematahkan gencatan senjata yang telah menjaga di wilayah barat sejak kudeta Februari oleh junta militer.

Dewan Keamanan PBB juga mendesak agar junta menjamin memastikan bahwa warga sipil tidak dirugikan.

Anggota dewan juga menyerukan pengiriman dan distribusi vaksin Covid-19 yang adil, aman dan tanpa hambatan, serta akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan ke semua orang yang membutuhkan.

“Mereka menggarisbawahi bahwa vaksin harus dapat diakses oleh semua orang dan menyerukan dukungan internasional yang lebih besar untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 dan untuk mempercepat peluncurannya,” kata dewan.

Beberapa hari setelah kudeta Februari, junta menegaskan kembali komitmen untuk gencatan senjata dengan Tentara Arakan (AA), yang telah berperang berdarah untuk otonomi bagi populasi etnis Rakhine di negara bagian Rakhine.

Namun seorang juru bicara AA mengatakan bentrokan pecah setelah militer Myanmar memasuki daerah itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya