Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri/Net

Politik

Di Hadapan Luhut, Firli Bahuri Urai Masalah Krusial Biaya Logistik di Indonesia

KAMIS, 11 NOVEMBER 2021 | 12:21 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Biaya logistik di Indonesia disebut yang paling tinggi di seluruh dunia, yaitu  hingga sebesar 26,4 persen dari total produk domestik bruto (PDB).

Hal itu diungkapkan langsung Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri saat membuka acara Bincang Stranas PK bertajuk "Memangkas Waktu dan Biaya di Pelabuhan" yang disiarkan langsung di akun YouTube Stranes PK Official, Kamis pagi (11/11).

Firli mengatakan, pemerintah telah melakukan upaya untuk memangkas waktu dan biaya di pelabuhan. Namun, juga tidak bisa menghindar dari fakta yang ada sesuai dengan fakta dan hasil penelitian bahwa pada 2020 lalu, biaya logistik di Indonesia paling tinggi di dunia. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian dan konsen bersama.

"Biaya logistik di Indonesia sebesar 26,4 persen dari total produk domestik bruto. Dan tergolong biaya logistik yang tinggi di seluruh dunia," ujar Firli seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis siang (11/11).

Di hadapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Firli Bahuri mengajak sebagai sesama anak bangsa untuk melakukan upaya pemangkasan waktu dan biaya di pelabuhan.

"Banyak PR yang harus kita kerjakan, menurut kajian dan survei KPK, setidaknya ada 4 yang masalah krusial yang harus kita selesaikan," kata Firli.

Empat masalah krusial yang harus diselesaikan yaitu, masih ditemukannya otoritas pelabuhan dan kesyahbandaran yang tidak menggunakan sistem aplikasi InaPortnet dalam pemberian pelayanan, monitoring dan evaluasi. Serta belum terintegrasinya dengan layanan badan usaha pelabuhan.

"Hal ini tentu mengakibatkan hilangnya potensi penerimaan negara," terang Firli.

Selanjutnya, masih ditemukannya pemberian layanan jasa pelabuhan yang tidak terekam dalam sistem atau masih dilakukan secara manual. Dan juga tidak sesuai dengan apa yang harus dibayar oleh pengguna jasa.

"Dan inilah kerawanan terjadinya praktik-praktik korupsi," tegas Firli.

Selain itu,  masih ditemukann ketidaksesuaian kebutuhan kualifikasi kelembagaan dan proses elementasi, implementasi kerja pada proses bongkar muat di pelabuhan.

"Hal ini tidak hanya merugikan pengguna jasa, tetapi juga merugikan tenaga kerja bongkar muat itu sendiri sebagai akibat dari panjangnya birokrasi dalam pemberian layanan bongkar muat," jelas Firli.

Lalu yang keempat adalah masih ditemukannya layanan jasa pelabuhan yang belum terintegrasi satu sama lain seperti layanan karantina dan belum tersedianya berbagai akibat dari keterbatasan sumber daya manusia.

"Tentu ini adalah PR kita bersama dan saya sungguh berharap, melalui forum ini, strategi nasional pencegahan korupsi bisa kita optimalkan, sehingga pelayanan jadi mudah, waktu semakin pendek, dan biayanya semakin murah," ajak Firli menutup.

Dalam acara ini, selain dihadiri oleh Luhut, juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK serta Koordinator Pelaksana Stranas PK, Pahala Nainggolan; Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Indonesia, Arif Suhartono; Plt Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Arif Toha Tjahjagama.

Selanjutnya, Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani; Ketua Umum (Ketum) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), Subandi; Ketum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Irwandy MA Rajabasa; dan Ketum Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Rakernas V PDIP Serukan Kemenangan Pilkada Serentak 2024

Minggu, 26 Mei 2024 | 16:00

Alumni UIN Banyak Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:42

Ijazah dan Raport Pegi Perong Jadi Barang Bukti Baru

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:28

Rumah Sakit Anak di India Terbakar, Tujuh Bayi Tewas

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:22

Pegi Perong Sempat Ganti Identitas saat Buron

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:10

Megawati Diminta Tetap Jadi Ketum Hingga 2030

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:55

Tidak Dibunuh, Tentara Israel Jadi Tawanan Hamas

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:51

Rakernas V PDIP Serahkan ke Megawati Ambil Sikap Politik

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:50

Faizal Assegaf: Sulit Bagi Megawati Tutupi Jejak Hitam Bersama Jokowi

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:44

Dubes Najib: Saatnya Beralih dari Perpustakaan Konvensional ke E-Library

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:32

Selengkapnya