Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pemerintah Taiwan Menghadapi 5 Juta Upaya Peretasan Setiap Hari

KAMIS, 11 NOVEMBER 2021 | 08:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangan siber yang menargetkan infrastruktur Taiwan semakin hari semakin meningkat. Sebuah fakta diungkapkan Direktur Teknologi Keamanan Siber Pusat Nasional Taiwan Chien Hung-wei, bahwa dalam satu hari ada 5 juta serangan atau pemindaian oleh peretas terhadap sistem departemen pemerintahan.

Ia mengatakan telah mengambil tindakan cepat untuk menghentikan serangan dan memperkuat langkah-langkah pertahanan pemerintah, sambil mengumpulkan data yang relevan untuk menganalisis serangan.

Ada dugaan bahwa peningkatan serangan dilakukan oleh aktor terkait China terhadap sistemnya.

Selain memberikan saran kepada kementerian pemerintah, Chien juga mengatakan bahwa pihaknya telah meminta setiap kementerian untuk mempekerjakan talenta dunia maya untuk menangani pertahanannya sendiri terhadap peretas.

"Ketika suatu departemen telah melakukan upaya yang cukup, maka dilanjutkan dengan perbaikan yang membutuhkan waktu tiga bulan," kata Chien, seperti dikutip dari Taiwan News, Rabu (10/11).

Dalam pemaparannya, Chien juga menunjukkan bahwa peretas telah mengubah metode mereka, dari menanam program malware di mana-mana hingga menggunakan email dan menyerang target tertentu.

Untuk itu dirinya telah meminta pegawai pemerintah agar tidak mengungkapkan informasi pribadi mereka di media sosial, karena peretas mengumpulkan data tersebut untuk digunakan dalam aktivitas mereka di masa depan.

Serangan terhadap Taiwan yang dikaitkan dengan China muncul sejak pemilihan Presiden Tsai Ing-wen 2016, yang selalu mengklaim kemerdekaan pulau itu dari Beijing. Di sisi lain, pemerintah China menganggap pulau itu sebagai wilayahnya dan tidak mengesampingkan pendudukan militernya di masa depan.

Pada Agustus 2020, peretas Tiongkok memperoleh akses ke sekitar 6.000 akun email milik setidaknya 10 lembaga pemerintah Taiwan, kata para pejabat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya